Kubal atau Jetak, Buah Tropis Khas Kalimantan
Kubal sama dengan Jetak.
Alam Borneo sangat kaya raya dengan aneka flora dan fauna. Namun, menurut hemat saya, jika suatu waktu gundul --semoga tidak-- banyak biota yang sangat langka, saat ini, akan musnah.
Maka kita semua, bukan hanya warga Borneo, wajib menjaganya.
Bukan hanya kekayaan warga Borneo saja. Segala biota itu adalah kekayaan dunia.
Kebiasaan orang timur umumnya jika bertemu selalu di mulai dengan salam, begitu juga dengan saya timurnya Kalbar. Juga selalu mengucapkan salam hangat saya buat kalian semua.Semoga kita semua semangat,sehat,dan jangan lalai bahagia...dan jangan mengambil bahagianya orang lain. Bahagia itu sederhana, tapi butuh dana hehee....
Buah tropis Borneo ini unik. Dari akar. Buah sejenis ini memiliki bentuk, warna yang khas. Rasa yang beragam. Jenis buah ini pokoknya berakar dan merambat ke pohon pohon sekitarnya. Sifatnya tumbuh sesuka sukanya tidak pilih pilih harus menyatu dengan pohon apa.
Suatu kebanggaan jika saya lahir dan hidup plus di besarkan di tanah Kalimantan tepatnya Belitang Hulu.Asli kampung Empit Tebalang dan Mualank tulen.S aya pecinta alam dan sedikit cocok berteman dengan satwa nakal, termasuk Monyet. Hal itu karena saya suka panjat pohon.
Kalimantan adalah pulau yang sangat cantik dan kaya akan sumber alam.
Yang menjadi kegemaran saya ketika musim buah buahan hutan kita seperti pasar buah. Sangat mengagumkan... Jika kebiasaan orang orang Indonesia lainnya bangga mengkonsumsi buahan luar negeri, saya mau bilang akan terus bangga dengan buah hasil bumi sendiri khususnya di pulau Kalimantan Barat.
Tidak kalah menarik dan menggoda rasa dan bentuknya.. unik dan pasti sangat langka. Jadi, jika Anda, pembaca budiman, yang berada di pulau lain pengen mencicipi buah buah ajaib ini, haaayuuu..... datang dan piknik ke Kalimantan Barat. (ooow...dengan catatan ada musimnya juga).
Kali ini saya perkenalkan. Kami orang Ibanik menyebutnya:
Kubal... Jetak....
Heeem buah sejenis ini memiliki bentuk, warna. Rasa yang beragam. Jenis buah ini pokoknya berakar dan merambat ke pohon pohon sekitarnya. Sifatnya tumbuh sesuka sukanya tidak pilih pilih harus menyatu dengan pohon apa. Dan jika kita amati dengan saksama di musim buah pohon tempatnya hidup akan menjadi indah nan cantik karena sangat berwarna... menggoda sekali.
Buah Kubal jika musimnya sangat diabaikan oleh orang orang tapi ketika musim usai Kubal sangat dirindukan sampai liurpun mengalir...heeem jadi pengen. Kenapa buah Kubal di rindukan...? Karena efek nyesel juga kenapa waktu musim diabaikan bahkan diinjak injak... tidak di makan.
Nyesal kemudian tiadalah guna. Makanya dalam setiap kesempatan saya selalu hajar ini buah dengan memakannya sebanyak banyaknya sampai tidak ada unsur penyesalan di kemudian hari. Yang paling asyik berada di atas pohon sambil menikmati buah yang sudah menguning.
Tentang rasa pasti beragam, tapi yang masih tua, muda rasanya agak asam, sedikit kecut, dan kulitnya banyak getah yang sangat lengket jika tidak paham cara memakannya. Cara mengupas Kubal tua supaya tidak ada getahnya harus dipukul pukul kecil hingga getahnya berubah menjadi air...unik bukan...?
Entah siapa yang menemukan ide membuka Kubal tua dengan cara teknik memukulseperti jurus kungfu yee! Itulah hebatnya nenek moyangku orang Borneo. Mereka hebat dalam segala hal padahal jauh dari dunia pendidikan formal.Buah Kubal juga sangat diminati oleh hewan hewan seperti Monyet,Tupai, kelelawar karena rasanya yang enak.
Sekarang Kubal terancam punah. Dan akan menjadi buah sejarah yang mungkin 10 tahun lagi anak cucu kita tidak pernah kenal dan merasakan enaknya buah ini.
Semoga kita yang punya pokok Kubal ini jangan di musnahkan, karena sangat lama prosesnya jika kita harus tanam ulang. Dan untungnya kita tidak perlu pupuk dan perawatan khusus dalam menjaga dan membiarkannya tumbuh terus hidup. Jika di tempat kita punah maka saya jamin jika ada emak emak yang ngidam buah Kubal kelak anaknya pasti liuran
Heeem selamat menikmati gambar Kubal berikut ini...
Salam anak Borneo Empit tebalang.
Boh...Ngemuah...
***
Keterangan:
Di daerah Mualang Hulu masih banyak pokok Kubal.
Foto by Abangnda Samsuddin
text: By Grace Lukas