Budaya

Peran Aktif YTPrayeh.com dalam Meningkatkan Literasi Bangsa

Sabtu, 23 Januari 2021, 09:57 WIB
Dibaca 708
Peran Aktif YTPrayeh.com dalam Meningkatkan Literasi Bangsa
Peluncuran YTPrayeh.com di Jakarta, 12 Januari 2021 (Foto: Syaiful W Harahap)

Kegemaran membaca di Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Seperti di ASEAN, misalnya, Indonesia di bawah Thailand dalam hal kegemaran membaca. Tentu saja hal ini menyesakkan dada karena menunjukkan kelemahan sebuah bangsa.

Sebuah survei, misalnya, menempatkan Indonesia pada peringkat ke-60 dari 61 negaa yang disurvei. Peringkat ini di bawah Thailand (peringkat ke-59) dan di atas Botswana, Afrika (peringkat ke-61). Sedangkan rata-rata indeks aktivitas literasi membaca (Alibaca) ada di tingkat 37,32 persen.

Dalam kaitan itulah kehadiran YTPrayeh.com diharapkan bisa mendongkrak tingkat literasi nasional melalui konten-konten yang bernilai (content value). Konten yang bernilai merupakan bagian dari upaya meningkatkan literasi.

Di banyak media warga (platform) tulisan lebih banyak yang bersifat esai berupa konten “apa yang diketahui” oleh penulisnya sehingga tidak banyak mendorong literasi yang bernilai. Yang diperlukan untuk mendukung literasi adalah “apa yang bisa dibuktikan” yaitu konten dengan pijakan realitas sosial berupa tulisan yang berguna dalam meningkatkan literasi.

Situs YTPrayeh.com merupakan media warga sebagai wadah bagi penulis yang secara resmi diluncurkan di Jakarta tanggal 12 Januari 2021. Situs ini dikelola dari Malinau, Kalimantan Utara, tapi hadir untuk Nusantara.

Baca juga: Cahaya Literasi dari Kaltara

Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) literasi disebut sebagai: (1) kemampuan menulis dan membaca; (2) pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu: -- computer dan (3) kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.

Jika diperhatikan maka makna nomor (2) dan (3) tidak akan bisa terpenuhi jika makna nomor (1) tidak dikuasi yaitu membaca dan menulis.

Kondisi literasi dan kegemaran membaca di Indonesia sebagai media habit hancur-lebur karena kehadiran televisi yang melakukan penetrasi sampai ke kamar tidur dan dapur. Kondisinya kian runyam karena kehadiran telepon pintar yang membuat dunia ada di genggaman.

Di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika, masyarakat terlebih dahulu ada di ranah reading society (masyarakat yang gemar membaca), lalu meningkat ke writing society (masyarakat yang gemar menulis), seperti berkirim surat. Baru kemudian masuk ke ranah filming society (masyarakat yang gemar menonton film), sebagian setelah membaca cerita film di novel.

Celakanya, ketika masyarakat Indonesia belum sampai pada reading society penetrasi siaran televisi, terutama telenovela, sinetron dan infotainment membuat masyarat melompat ke filming society.

Tidak mengherankan kalau kemudian ibu-ibu rumah tangga menonton telenovela, sinetron dan infotainment sambil masak atau melakukan kegiatan rutin di rumah. Stasiun TV juga ada yang memanipulasi siaran bagaikan news (berita), tapi tidak mengandung unsur-unsur layak berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik sehingga sifatnya hanya infotainment.

Siaran telenovela, sinetron dan infotainment sama sekali tidak mendorong masyarakat ke ranah reading society sehingga sangat merugikan kehidupan bangsa karena masyarakat yang bergerak maju berpijak pada reading society.

Ketika media sosial berkibar informasi yang menyesatkan pun, yang dikenal sebagai hoax, hadir di genggaman melalui telepon pintar. Celakanya, banyak hoax dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama sehingga merupakan jarum hipodermik yang menusuk ke kalangan dengan tingkat literasi dan akses ke media arus utama (mainstream) yang sangat rendah.

Baca juga: YTP sang 'Outliers' dari Kaltara

Informasi yang diolah sebagai hoax jadi racun bagi masyarakat sehingga perlu ada media pilihan sebagai sumber literasi yang berimbang. Untuk itu diharapkan YTPrayeh.com bisa memberikan bacaan tentang kebudayaan, kebangsaan, peradaban, pemikiran lintas agama, etnis, dan golongan dalam yang komprehensif.

Hal itu memang tidak mudah, tapi dengan kehadiran blogger dan penulis yang selama ini berkiprah di berbagai platform ke YTPrayeh.com merupakan langkah yang realistis dalam menyajikan bacaan yang jadi makanan hati dalam meningkatkan wawasan dan pemikiran yang sehat tentang kehidupan dalam keberagaman.

***

Tonton Juga: Literasi dari Kaki Bukit Perbatasan Negeri