Budaya

Kelompok Tani "Hidro Do" Dibentuk untuk Dorong Pertanian Organik Krayan

Sabtu, 14 Juni 2025, 08:33 WIB
Dibaca 22
Kelompok Tani "Hidro Do" Dibentuk untuk Dorong Pertanian Organik Krayan
Kelompok Tani


Dr. Yansen TP, tokoh masyarakat Lundayeh yang dikenal sebagai "guru" sekaligus motivator, mendeklarasikan pembentukan Kelompok Tani (Poktan) Hidro Do di perkebunan vanili Jen Alang, Long Bawan, Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Jumat (13/6/2025).

Nama "Hidro Do" berasal dari kata "hidro" yang berarti air dan "do" yang dalam bahasa Lundayeh berarti baik, mencerminkan semangat kelompok untuk memajukan pertanian berbasis sumber daya alam.

Deklarasi berlangsung santai di tengah perkebunan vanili milik Jen Alang, yang telah terbukti mampu mensejahterakan masyarakat setempat. Harga vanili yang mencapai Rp 2,5 juta per kilogram menjadi bukti potensi komoditas ini.

"Saya yakin dan percaya, vanili adalah salah satu komoditas unggulan yang mencirikan pertanian organik Krayan," ujar Yansen dalam sambutannya.

Pembentukan Poktan Hidro Do merupakan respons terhadap tantangan "Membangun Krayan dengan Modal Alam" (MKdMA)  yang dicanangkan oleh Samuel Tipa Padan dan diperkuat oleh Dr. Yansen.

Konsep dasar ini kembali ditekankan Yansen di hadapan para pemuka masyarakat, pejabat daerah, petani, dan warga Krayan dalam rangkaian Peringatan Hari Pertanian Organik (HPO) ke-8 di desa Tanjung Karya, Long Bawan pada 11 - 13 Juni 2025.

Acara ini menjadi momentum untuk memperkokoh komitmen pengembangan pertanian organik yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Menurut Yansen, pertanian organik di Krayan bukan hanya padi adan. Tetapi juga komoditas lain, yang dikelola dan diproses secara organik, yang terbukti cocok dari sisi proses, hasil, dan nilai-nilai masyarakat setempat.