Wisata

Mari Berwisata ke Batu Jato Desa Pantok

Rabu, 10 Agustus 2022, 18:46 WIB
Dibaca 788
Mari Berwisata ke Batu Jato Desa Pantok
Air Terjun Batu Jato Desa Pantok Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat

Berjarak sekitar 48 km sebelah Tenggara Kota Sekadau Kalimantan Barat, terdapat objek wisata yang bernama “Batu Jato.” Batu Jato Merupakan sebuah objek wisata kebanggaan Masyarakat Adat Suku Dayak Ntuka (termasuk rumpun Bidayuh) yang bermukim di sepanjang Sungai Mentuka dan menyebar sampai ke Wilayah Kecamatan Nanga Mahap Kabupaten Sekadau. Air terjun Batu Jato terletak di perhuluan Sungai Mentuka tepatnya di wilayah Desa Pantok, Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Objek wisata ini memiliki daya tarik istimewa, disamping air terjunnya yang membuat nyali merasa tertantang untuk mengarungi, juga pemandangan alam serta hutan disekelilingnya yang menawan karena keasrian dan kesejukannya.  Pengunjung seolah disuguhi dengan berbagai opsi seperti sekedar menikmati pemandangan air terjun yang mempesona, pemandangan hutan yang eksotis, mendengar suara gemuruh aliran air yang mengalir deras disela-sela bebatuan, dan menikmati segar serta sejuknya udara perbukitan. Pengunjung yang senang berpetualang dan memiliki nyali bisa menikmati aktifitas yang menantang  seperti arung jeram menggunakan ban bekas atau mandi dan berenang di lubuk dengan terjangan arus air yang jernih dan sangat menawan.

Walaupun penuh dengan nuansa eksotis, namun pengunjung selalu dihimbau agar berhati-hati, terutama jika berwisata pada musim penghujan dimana debit air yang mengalir dari perhuluan akan bertambah dan menyebabkan arus yang sangat kencang.

Jika membawa anak-anak sebaiknya jangan diizinkan untuk mandi di air terjun tersebut, sebab bebatuannya sangat licin, jika kaki terpeleset kita bisa jatuh dan terbawa arus yang menerjang ke sela-sela bebatuan besar yang berbahaya. Jika terjepit di sela-sela bebatuan tentulah nyawa taruhannya.

Disamping himbauan-himbauan teknis menyangkut keselamatan, pengunjung juga dihimbau agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu keseimbangan alam Batu Jato seperti menebang pohon dan membuang sampah secara sembarangan, apalagi membuangnya ke badan sungai.

Pengunjung juga di larang mengucapkan kata-kata yang kotor, kata-kata yang tabu, berpesta pora dan berkunjung pada saat Masyarakat Adat sedang melakukan ritual “pantangan.”

Untuk bisa mengunjungi dan menikmati indahnya objek wisata Batu Jato, setiap pengunjung (tidak termasuk anak-anak) wajib membeli tiket masuk sebesar Rp. 5.000 (lima ribu rupiah). Disamping menikmati keindahan alam Batu Jato, pengunjung juga bisa membeli sayur mayur lokal atau hasil kerajinan tangan khas Suku Ntuka. Pantun Batu Jato berikut sering diucapkan oleh gadis-gadis Ntuka saat menyambut para wisatawan Batu Jato:

Kalau kneet ke Batu Jato,

Singah dongoe’ ka bongkah oma.

Kalau kneet miyikng ka oko,

Sikatn dongoe’ ka kunauk kuma.

 Kalau Anda ke Batu Jato,

Singgahlah dulu tempat Pak Tua.

Kalau Anda mau ke aku,

Tanyalah dulu ke ibu dan bapak.

(lihat : Wisata Alam Batu Jato Desa Pantok)