Peradaban Baru Indonesia dan Aksi Literasi di YTPrayeh.com
Pandemi bukan untuk ditangisi, tetapi untuk ditanggapi. Bukan halangan, melainkan tantangan. Suka atau tidak, pandemi Covid-19 alias Corona telah mengubah prilaku bangsa di seluruh dunia secara drastis, termasuk bangsa Indonesia di sini.
Pada masa lalu, kita tak acuh dengan kesehatan diri sendiri dan lingkungan. Sekarang, kesehatan menjadi prioritas utama. Ada perasaan berasalah kalau kita tidak menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi, minimal 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Perasaan bersalah pada diri sendiri itu termasuk jika terkena virus mematikan, tetapi juga merasa bersalah jika harus menularkan pandemi itu kepada orang lain.
Pada masa lalu, cara bekerja haruslah berada di kantor. Pada masa pandemi, diganti dengan WFH (Work From Home). Dulu pelajar dan mahasiswa wajib datang ke sekolah untuk menuntut ilmu, sekarang belajar dilakukan secara jarak jauh menggunakan Internet. Anak-anak terbiasa belajar melalui aplikasi digital. Kata baru pun munzul, "Zoominar", menyusul "Webinar" yang sudah dulu ada.
Pendeknya, pandemi melahirkan peradaban baru, juga keadaban baru. Peradaban adiluhung yang sudah kita miliki seperti toleransi, gotong royong, tepa slira, empati, serta merta diredefinisi ulang dengan hadirnya pandemi.
Baru terasa bahwa selama ini sikap adiluhung yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang berbeda dari bangsa lain telah meluntur. Pandemi lalu mengembalikan kecemerlangan peradaban itu.
Pun adab baru dan sopan santun baru tercipta di masa pandemi. Tidak ada lagi salaman dalam bentuk kontak fisik, yang ada hanya salaman jarak jauh berupa bahasa tubuh, gesture, pun berkumpul di ruang umum dibatasi, sekadar bertamu pun harus memberi tahu tuan rumah jauh-jauh sebelumnya.
Di tengah pandemi itulah, YTPrayeh.com meluncur ke hadapan publik secara online, Selasa 12 Januari 2021, sebagai bentuk peradaban baru dalam dunia literasi, yaitu membaca, menulis dan riset. Peluncurannya ditandai dengan penekanan tombol "Enter" pada laptop di sebuah hotel di Jakarta oleh pegiat sekaligus tokoh literasi Yansen Tipa Padan.
Dengan diluncurkannya YTPrayeh.com sebagai platform media literasi terbuka berskala nasional dengan titik berat pada kebudayaan, kebangsaan dan peradaban, maka siapapun bisa menulis di platform tersebut. Berbeda dengan media pada umumnya yang bersifat User's Generated Content (UGC), setiap tulisan warga -siapapun yang berminat pada bidang kebudayaan, kebangsaan dan peradaban- setiap tulisan tidak langsung ditayangkan, melainkan disaring terlebih dahulu oleh para editor.
Cara ini memungkinkan setiap tulisan yang tayang menjadi artikel yang siap baca dan dapat dipertanggungjawabkan secara kualitas.
***
Jakarta, Pullman Hotel, 13 Januari 2021