Literasi

Trik Menulis Objek Di Sekitar Kita

Senin, 18 Januari 2021, 18:49 WIB
Dibaca 1.097
Trik Menulis Objek Di Sekitar Kita
Tulisan perdana saya, ketika duduk di kelas 7 SD. Sesuatu banget lho, usia 13 tahun bisa nembus majalah BOBO.

Apakah menulis itu bakat?

Mula-mula, seperti Anda, saya kira demikian.

Namun, kemudian, saya tahu bahwa bakat hanya 5%. Usaha, kemauan, dan kerja keras selebihnya: 95%. Hal itu saya tahu dari Prof. Gardner. Bahwa menulis adalah keterampilan, skill, bukan bakat (talent).

Jadi, bisa dong, keterampilan menulis dipelajari?

Memang bisa!

Saya buktinya. Ayah saya memang penulis ternama tingkat nasional. Ratusan artikelnya dimuat media. Bukunya banyak. Namun, ia tak pernah langsung mengajar saya menulis. Bahkan, dalam bagian Preliminary novel saya, saya tulis demikian: Kepada Papa yang PHP. Katanya mau ngajari nulis, tapi gak jadi jadi juga.

Saya hanya mengamati kebiasaannya sehari-hari saja. Kalau tidak menulis, ia membaca.

Saya suka nulis diary sejak saya bisa menulis. Suatu hari, ayah saya bilang: tulisanmu bagus. Lanjutkan!

Suatu hari, karena ayah langganan majalah Bobo. Saya baca majalah anak-anak itu. Saya baca sebuah tulisan.  Dalam hati saya berkata: jika hanya begitu, saya pun bisa menulis!

Saya jadi terpacu ingin menulis tentang topik sekitar saya. Kebetulan, kami punya banyak bunga adenium. Salah satu jenisnya: Harry Potter. Nama yang sangat beken waktu itu, tokoh utama karya JK Rowling.

Saya amati bunga itu. Saya cermati detailnya. Lalu saya lukiskan!

Tak dinyana, tulisan itu dimuat tabloid Berani. Teryata, rumus menulis: berani saja! Saya senang bukan main tulisan perdana saya dimuat. Ada honornya lagi. Bayangkan! Anak ingusan sudah bisa dapat uang jajan dari honor menulis!

Kemudian, tulisan saya sering dimuat Tabloid Berani yang diasuh Kakak Witdarmono, yang kemudian saya tahu sebelumnya wartawan Kompas yang hebat.

Lalu tahun 2014, saya menulis novel. Sebenarnya, dari tugas kuliah. Namun, saya sempurnakan agar layak dikonsumsi publik. Novel itu ada di Google. Cerpen saya juga kerap dimuat media. Lain kali saya postingkan.

Karena biasa menulis, saya jadi mudah nulis Skripsi. Kata dosen Pemimbing, topiknya "seksi". Analisis mendalam secara semiotika jabat tangan antara SBY-Mega. 

Menurut saya, tulisan itu sederhana. Di sekitar kita, banyak sekali objek yang bisa ditulis.

Dan menurut saya pula, tulisan yang hebat itu bukan karena topiknya, atau karena menulis orang hebat. Namun seseorang (penulis) yang mampu menarasikan hal sederhana dengan cara yang luar biasa.

Usia saya kini 25. Telah bekerja di media. Lama saya tak menulis, lantaran sibuk. Namun, saya berjanji, akan terus menulis di Web ini.

***