Filosofi

Ngopi alias Ngolah Pikir, Awal Lahirnya Buku

Minggu, 17 Januari 2021, 06:33 WIB
Dibaca 1.340
Ngopi alias Ngolah Pikir, Awal Lahirnya Buku
dokpri

Hasil olah pikir yang tertuang dalam tulisan dan dibukukan, seringkali diawali dengan ngopi.

Di era milenial kopi menjadi salah satu konsumsi terbesar di dunia. Kebutuhan akan kopi bahkan jauh melebihi ketubuhan pokok lainnya. Ini tren dan gaya hidup masa kini.

Kita patut berbangga Indonesia karena dengan lokasi dan iklim Indonesia membuat negara ini menjadi produsen biji robusta terbesar ketiga di dunia.

Tak mengeharankan di negeri ini, sekarang menjamur kedai, café, dan warung kopi. Peminatnya makin hari makin meningkat. Dari generasi tua hingga generasi muda. Varian dalam menyajikan kopi juga sangat beragam. Mulai yang original sampai perpaduan. Kopi dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Khasiat kopi yang baik bagi tubuh, rasa dan jenisnya yang beragam karena faktor daerah asal kopi, menjadi daya tarik tersendiri untuk menikmati kopi.

Pada sisi lain, penikmat kopi memiliki tempat tersendiri dalam masyarakat. Bahkan mereka menempati tangga terhormat dan elite. Sebab untuk menikmati kopi original dengan olahan dan cara penyajian modern, harganya cukup mahal.

Baca Juga: Buku Biografi Orang yang Berultah sebagai Hadiah yang Mengesankan

Yang menarik, kopi telah menumbuhkan ekonomi kreatif yang mencakup: pengolahan, penyajian, distribusi, dan setting tempat serta jangkauan harga. Seiring dengan itu, orang lebih suka menikmati kopi di luar rumah, lebih tepatnya di kedai-kedai kopi.

Tempat menjadi penting, tak sekedar untuk minum kopi, tetapi juga sebagai tempat berkumpul komunitas, bertemu rekan bisnis, tempat diskusi, mengerjakan tugas kuliah, bahkan untuk bekerja yang tak harus ngantor.

Kopi menjadi penghubung bertukar pikiran, baik yang santai maupun yang serius. Sambil menyeruput kopi orang mendengarkan kawannya yang sedang menguraikan gagasan. Saat itu pula pikiran sejenak mencari jawaban, sanggahan, atau gagasan baru untuk lawan bicaranya.

Kopi menjadi teman terbaik bagi para pemikir. Tak sebatas pemikir, mereka yang sedang mencari ide kreatif dan menyelesaikan gagasan tak luput dari secangkir kopi. Bahkan banyak pemimpin berpengaruh menempatkan kopi sebagai sahabat mencari solusi dalam lingkup tugasnya.

Hasil olah pikir yang tertuang dalam tulisan dan dibukukan, seringkali diawali dengan ngopi.

"Tak salah bila istilah Ngopi berarti Ngolah Pikir."

***