Budaya

Sepakbola Asia Cetak Sejarah di Piala Dunia 2022

Sabtu, 3 Desember 2022, 16:54 WIB
Dibaca 568
Sepakbola Asia Cetak Sejarah di Piala Dunia 2022
Sumber: Afc.com

Dodi Mawardi

Penulis senior

 

Jepang, Korea Selatan, dan Australia memecahkan rekor Asia. Inilah kali pertama, sepakbola Asia meloloskan tiga negara ke babak gugur Piala Dunia. Sebelumnya, paling banyak hanya dua negara. Pelakunya, Korea dan Jepang. Kali ini, Australia si anak bungsu, melengkapinya. Selamat.

 

Jepang dan Australia paling keren. Nilai mereka sama-sama enam hasil dua kali menang. Jepang bahkan menang atas dua juara dunia: Jerman dan Spanyol. Australia tundukkan Denmark, wakil Eropa yang menurun kualitasnya dan Tunisia, tim asal Afrika.

 

Korea Selatan menyingkirkan Ghana dan Uruguay. Pada pertandingan terakhir semalam, Korea menang atas Portugal. Tim yang diperkuat Ronaldo itu, main lepas. Menang kalah tak masalah karena sudah lolos.

 

Keberhasilan tiga negara Asia ini sekaligus melengkapi kejutan yang sudah dibuat sejak pertandingan pertama. Sayang, Arab Saudi yang bikin ledakan besar justru tersingkir.

 

Sangat menarik disimak bagaimana ketiga tim Asia itu berkiprah pada babak 16 besar. Prestasi terbaik Asia baru sampai level semifinal. Korea melakukannya saat jadi tuan rumah pada 2002, 20 tahun yang lalu. Jepang hanya sampai perdelapan final sebagai prestasi terbaiknya.

 

Pada babak 16 besar, Australia akan berhadapan dengan Messi cs. Mereka harus menjiplak Arab Saudi untuk bisa mengalahkan Argentina. Sabar bertahan untuk bikin serangan balik. Sebagai tim yang tak diunggulkan, ketiga negara Asia ini hampir selalu cetak gol melalui serangan balik. Semalam, gol kedua Korea sebagai penentu kemenangan, dicetak lagi lewat serangan balik kilat. Itulah kekuatan tim semenjana.

 

Tak perlu banyak menguasai bola, yang penting efektif dan cepat ketika dapat bola untuk lakukan counter attack. Seperti cicak yang sabar menunggu nyamuk hinggap di dinding. Sekali gerak, mematikan. Sadar dengan kekuatan sendiri. Tak perlu banyak bergaya seperti Brasil, Spanyol, Belanda, dan Argentina, yang punya pemain kelas satu untuk menguasai bola.

 

Italia pada masa lalu gunakan strategi serangan balik cepat. Padahal mereka punya pemain hebat di semua lini. Pertahanan grendel (cattenacio) segrendel-grendelnya, lalu menusuk balik secara kilat melalui penyerang yang amat tajam! Dengan pola itu, mereka juara dunia 4 kali.

 

Sepakbola bukan hanya menguasai permainan dan umpan ke sana ke mari. Tapi juga bagaimana bertahan dengan baik. Rumus pertahanan terbaik adalah menyerang, kadang tidak berlaku. Pertahanan terbaik adalah serangan balik yang mematikan.

 

Selamat Jepang, Korea, dan Australia. Bikin bangga sepakbola Asia.

 

Suatu saat, timnas Garuda bisa meniru mereka. Karena salah satu arsitek terbaik Korea ada di timnas Indonesia. Shin Tae Young berkali-kali sukses bertahan total ketika melawan tim yang lebih baik...