Budaya

Potret Generasi Milenial Lundayeh

Senin, 31 Mei 2021, 18:05 WIB
Dibaca 701
Potret Generasi Milenial Lundayeh
Lomba News Report dalam kegiatan Porseni di SMA Negeri 1 Krayan

Pada  bulan Maret (saya lupa tanggalnya) tahun 2005, saya mendarat dengan pesawat DAS di Bandar Udara Yuvai Semaring Long Bawan karena mendapat nota dinas bupati Nunukan untuk bertugas di SMA Negeri 1 Krayan. Ini tempat tugas saya pertama sebagai Guru (CPNS) kemudian terangkat menjadi PNS. Saya melapor diri ke sekolah untuk mendapat tugas dan tanggungjawab saya sebagai guru.

Selama 5 tahun mengabdikan diri Krayan,Saya menemukan sesuatu yang unik dari siswa-siswi yang ada di Krayan. Mereka memiliki semangat belajar yang tinggi, tidak merasa tertinggal walaupun tinggal di daerah tertinggal. Meraka berjuang untuk bisa ke sekolah walapun berjalan kaki berjam-jam dari kampung mereka (Brian Baru,Terang Baru,Long Midang,dll). Mereka memiliki budaya-tata kerama,sopan santun, tutur bahasa yang sangat baik dan santun. Sapaan lango,iban,imu atau boy adalah sapaan yang sangat menghargai sesorang berdasarkan umur keduduakn atau hubungan kekeluargaan.

Leo & Eka, siswa yang pernah saya ajar, keduanya adalah sosok muda milenial lundayeh yang saat ini sedang menunjukan jati diri mereka sebagai anak muda milenial yang datang dari daerah tertinggal tetapi merasa diri tidak tertinggal, siap bersaing dengan dunia luar, menguasi teknolgi informasi dan berada di garda terdepan menjaga eksistenis NKRI di daerah perbatasan. 

Leo Charles, nama yang saya panggil saat mengabsen kehadiran di kelas. Quotenya sangat baik di wall akun facebooknya,"Be the best version of yourself". Kalau diterjemahkan secara lexikal (arti kamus) artinya jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri. Nah, kalau saya terjemahkan bebas, artinya jadilah dirimu sendiri. Dia mau mengajak kita untuk menjadi diri sendiri bukan orang lain. Apa yang kita miliki, itulah yang terbaik dalam diri kita maka gunakan itu untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri sendiri yang akan berguna bagi banyak orang. Semoga amanah menjalankan tugas di tempat tugas saat sebagai abdi negara dan masyarakat.

Eka Sisca nama lengkapnya, sang dosen muda yang energik dan kreatif. Waktu masih di bangku SMA, dia sudah sering ditugaskan oleh gurunya (kalau guru dinas luar) untuk mengajari teman-temannya. Saya ingat betul kalau pelajaran Kimia. Dia sangat pintar menguasai pelajaran Kimia dan langganan juara umum untuk tingkatan kelas 3. Mungkin ini juga yang membuat nalurinya menjadi guru sangat tinggi. saya bertemen dengan dia di Facebook dengan akun facebooknya "Eka Sisca YS". Di akun FB (3/05), dia mengucapkan selamat hari pendidikan nasional dengan menulis "Education's purpose is to replace an empty mind with an open one-Tujuan pendidikan adalah menggantikan pikiran kosong dengan pikiran terbuka. Tetaplah semangat belajar, belajar dari apapun dan siapapun karena kehidupan tidak pernah akan berhenti memberikan ujian kepada kita". Betull sekali! Hidup terus diuji agar kita semakin bija dan dewasa dalam berbuat bertindak dan mengambil keputusan.

Waktu itu,seperti biasa setelah selesai ujian semester, sekolah mengadakan kegiatan Porseni. Ada banyak kegiatan yang diadakan pada saat itu baik bidang olehraga maupun seni. Salah satu cabang lomba yang dilombakan adalah membaca berita dalam bahasa inggris atau "News Report". Untuk cabang lomba ini, baru pertama di adakan di sekolah tersebut. Hasilnya luar biasa dan tidak saya duga. Mereka mampu tampil sangat baik mulai dari teknik menyusun berita, isi dan nilai berita yang ditulis secara mandiri dalam bahasa inggris. Luar Biasa!!! Akhirnya, Keduanya menjadi juara 1 lomba membaca "News report" dalam kegiatan PORSENI.

Kini, mereka berdua berada di zona nyaman dengan tugas pekerjaanya masing-masing, baik berwirausaha mapupun pelayan publik (ASN). Harapan,keduanya akan bisa menjadi sosok yang menjadi daya tarik untuk anak muda lainnya, untuk terus berusaha, terus berjuang menggapai cita-cita, tanpa menyerah dengan keadaan walaupun berada di daerah tertinggal.Syalomm (@r)