Semangat Belajar Menentukan Masa Depan
Belajar itu penting, dapat menambah wawasan, pengalaman serta ilmu pengetahuan. Perlu untuk diketahui bahwa hukum alam sampai saat ini masih berlaku, artinya malas belajar atau tidak belajar maka tidak akan bisa pandai demikian sebaliknya. Ada juga hukum Roh, yang melibatkan Tuhan dalam belajar, maka Tuhan akan memberikan kemampuan, sehingga apa yang tidak mungkin bagi manusia, akan menjadi mungkin bagi Tuhan. Tetap diperlukan Tindakan ataupun perbuatan manusia, belajar dan melibatkan Tuhan, maka Tuhan pasti akan memberkati kita menjadi berhasil.
1. Semangat belajar
Semangat belajar adalah sikap mental yang melibatkan keinginan dan tekad yang kuat untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan. Semangat belajar merupakan kunci utama dalam mencapai kesuksesan dalam dunia Pendidikan. Dalam perubahan jaman yang semakin berkembang pesat baik dalam informasi maupun teknologi, semangat belajar menjadi semangkin penting untuk menghadapi tantangan dan persaingat yang semakin ketat. Tanpa semangat belajar, seseorang akan sulit untuk mencapai prestasi yang maksimal dalam dunia Pendidikan. Semangat belajar adalah dorongan internal yang memberikan motivasi kepada seseorang untuk terus belajar serta mengembangkan diri. Sehingga meningkatkan motivasi, konsentrasi dan keberhasilan dalam belajar itu sendiri.
2. Laksanakan
Tidak ada kata terlambat untuk belajar, karena perubahan akan bisa terjadi Ketika kita mau belajar. Cepat Matikan hp mu, karena akan menganggu Ketika sedang belajar, kemudian kerjakan apa yang perlu kita kerjakan serta belajarlah apa yang perlu kita pelajari berdasarkan kebutuhan hidup masing-masing. Belajar tidak pernah menghianati masa depan kita yang memiliki semangat untuk belajar. Tidak ada orang hebat yang malas untuk belajar, artinya orang dikatakan hebat dan punya prestasi karena semangat untuk belajar. Tidak ada mimpi yang tidak bisa digapai dengan belajar itu sendiri. Seseorang yang pandai karena dia tekun belajar, tidak pandai karena kurang belajar. Bermimpilah untuk mendapatkan nilai 100, tetapi jangan pernah lupa untuk belajar, walaupun terkadang kenyataannya hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan, setidaknya kamu sudah berusaha sebaik-baiknya.
3. Bagaimana Caranya belajar supaya efektif dan efesien.
a. Buat target
Misalnya kamu mempunyai target mendapat nilai A di salah satu pelajaran, kamu bisa lebih & termotivasi fokus dalam mencapainya, dengan belajar lebih sering lagi.
b. Mengatur waktu dengan tepat.
Belajar dengan metode kebut semalam sangat tidak efektif dan sangat menguras otak dalam bekerja. Oleh karena itu sebaiknya kamu membuat jadwal. Belajar dengan metode review pelajaran akan lebih efektif. Jika kamu sudah mendapatkan pelajaran di sekolah, maka sepulang dari itu langsung dibuka kembali pelajaran yang tadi disampaikan. Lakukan hal seperti ini setiap selesai pelajaran.
c. Jangan malu bertanya, jika belum mengerti.
Segera tanyakan sesuatu yang belum dipahami. Kebanyakan orang malu bertanya dengan alasan malu dianggap bodoh atau kurang pengalaman.Sebenarnya bertanya adalah cara belajar yang sangat tepat. Jangan sampai menyesali ketidaktahuan karena malu bertanya. Lelah belajar itu wajar, tetapi jangan menyerah dalam belajar. Kamu mencari tahu karena tidak mengetahui sesuatu, untuk menjadi tahu, maka jangan malu bertanya tentang ketidaktahuan kamu.
4. Belajar penting untuk takut akan Tuhan
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7). TUHAN tidak butuh Ketidakseriusanmu dalam belajar, Kelalaianmu dalam belajar, Keangkuhanmu dalam belajar, Kemalasanmu dalam belajar, bahkan Ketidakdisiplinanmu dalam belajar, tetapi TUHAN mau setiap kita menjadi orang yg rajin belajar, yang terpenting mengandalkan Tuhan dalam belajar, maka Tuhan akan memberikan Ilmu Pengetahuan. Orang yang mengandalkan Tuhan serta menaruh harapannya hanya kepada Tuhan maka ia akan diberkati Tuhan. Semangat belajar yang didasarkan pada takut akan Tuhan, maka Tuhan akan memberikan masa depan yang penuh harapan, kepada barang siapa yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya (Yeremia 17:7).