Renang di Alam Bebas, Mengembalikan Tradisi Nenek Moyang
Lomba renang di alam bebas menjadi yang perdana dilaksanakan oleh Kormi Kabupaten Malinau, semenjak pengurus dilantik di awal tahun 2022 lalu.
Lomba renang dialam bebas bagian dari olahraga rekreasi masyarakat yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat olahraga tradisional ditengah gerusan era 5.0 atau era teknologi.
Pada Selasa (02/08/2022), Kormi Malinau menggelar lomba renang di alam bebas atau di sungai. Tepatnya di sungai sembuak warot, Desa Respen tubu, Kecamatan Malinau Utara.
Sambutan hangat masyarakat terlihat tumpah ruah berjejer di pinggir sungai untuk menyaksikan perlombaan renang ini.
Terik matahari yang berada diatas ubun-ubun pun tak menyurut semangat masyarakat yang menyaksikan perlombaan ini.
Bahkan, sebagian masyarakat ada yang rela memanjat pohon, berdiri ditiang bangunan rumah warga yang sedang dibangun.
Tak pelik, suara dari masyarakat yang bersorak ria melihat dari setiap para peserta lomba mulai dipertandingkan dari kategori dewasa putra putri, pemuda-pemudi dan remaja.
Tentunya, nostalgia di masa lampau masih ada di sanubari di setiap masyarakat. Terutama pada olahraga tradisional seperti berenang di alam bebas.
Mengutip sambutan Bupati Malinau Wempi W Mawa., SE MH yang juga sekaligus sebagai ketua Kormi Malinau saat membuka perlombaan,
"lomba renang yang dilaksanakan di sungai atau alam bebas ini bertujuan untuk mengingatkan kita. seperti apa kebiasaan kita, orang tua kita dan nenek moyang kita dimasa lalu, kita hidup berdampingan dengan sungai,
Dari kutipan ini, tentu jelas memiliki makna kerinduan yang mendalam baik bagi di kalangan pejabat dan tokoh masyarakat yang memiliki masa masa kecilnya.
Dimana berenang di alam bebas sudah menjadi tradisi bagi masyarakat. Terutama masyarakat yang berada di bantaran sungai. Bahkan, bisa jadi lupa waktu ketika sudah berenang bersama teman sejawat. Bahkan, bisa dimarahin orangtua, apabila kelamaan berenang di sungai karena lupa waktu.
Namun dari kegiatan perlombaan olahraga rekreasi renang di alam bebas ini, tak hanya mengingatkan memori masa lampau. Akan tetapi juga membangkitkan gairah bagi para pelaku UMKM yang ada di desa.
(SK)