Simulasi Deteksi Banjir Intake Perumdam Tirta Bengkayang
Bencana banjir adalah debit air yang melebihi tinggi muka air normal ketika aliran didorong keluar dari dasar, menyebabkan banjir di dataran riparian. Banjir biasanya disebabkan oleh curah hujan yang lebih dari rata-rata, sehingga sistem drainase yang dibentuk oleh sungai-sungai dan anak-anak sungai alami serta drainase dangkal dari waduk banjir buatan tidak dapat menyerap air hujan yang terkumpul sehingga menyebabkannya meluap.
Banjir dan saluran air yang tinggi dan sangat cepat dapat mendukung batu besar atau batang kayu dan pohon, merusak atau menghanyutkan apapun yang lewat tetapi surut dengan cepat. Banjir sejatinya tidak hanya berlaku pada sungai namun juga pada Intake atau Pusat Penampungan Air utama. Salah satunya adalah Intake milik Perumdam Tirta Bengkayang. Setiap adanya curah hujan yang tinggi maka menyebabkan intake penuh dan harus dilakukan tindakan penutupan saluran air kepada konsumen. Hal ini dimaksudkan agar tekanan pada pipa valve tidak terlalu besar sebab apabila terlalu besar dapat menyebabkan pipa tersebut pecah.
Keberadaan Prodi Teknologi Informasi Institut Shanti Bhuana sejak 2020 telah bermitra dengan Perumdam Tirta Bengkayang dan sudah banyak membantu dari sisi e-billing tagihan online, pendokumentasian database, maupun optimalisasi website hal ini diungkapkan Direktur Perumdam Tirta Bengkayang, Wardi, S.Si dan penulis selaku Kepala Program Studi TI, ketika pertemuan pembahasan pemutakhiran Kurikulum Institut Shanti Bhuana yang menyatakan akan terus bermitra dan mendukung untuk kerja sama saling bahu membahu untuk kemajuan dan literasi ilmu bidang Teknologi Informasi di Kabupaten Bengkayang.
Berdasarkan permasalahan yang ada di Perumdam Tirta Bengkayang pada tahun 2022, dilakukan penelitian ini untuk mendeteksi adanya banjir pada saluran intake Madi melalui prototipe simulasi berbasis IoT oleh dosen Teknologi Informasi yaitu penulis (Azriel C. Nurcahyo, M.Kom., Bapak Listra Firgia, M.Kom., dan Ibu Maya, M.Kom (Cand). Simulasi dibangun menggunakan proteus dan Arduino dan direview oleh pihak Perumdam Tirta Bengkayang selaku penyedia layanan untuk perbaikan kedepannya.
Pembuatan sistem simulasi peringatan bahaya banjir ini melalui beberapa tahap pembuatan. Langkah simulasi mempersiapkan software proteus 8.1 untuk merancang sistem tersebut modul yang akan digunakan, seperti Arduino uno sensor ultrasonik dan buzzer dilanjutkan membuat rangkaian simulasi skematik elektronik sistem peringatan dini banjir dimana pada mikrokontroler Arduino uno dihubungkan ke beberapa komponen lainnya seperti Sensor Ultrasonik HC-SR04, Sim800l, buzzer, indicator LED, regulator switching, dan beberapa komponen yang lain.
Keberadaan penelitian atau riset bidang IoT (Internet of Things) akan terus dikembangkan melalui perjanjian kerja sama antara Prodi TI dengan Perumdam Tirta Bengkayang.