Riset

Membangun Krayan dengan Modal Modal Alam

Rabu, 18 Juni 2025, 08:56 WIB
Dibaca 70
Membangun Krayan dengan Modal Modal Alam
Penampakan alam Krayan dari pesawat Smart diambil penulis pada 16 Juni 2025.

Wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengusung konsep pembangunan berbasis modal alam sebagai fondasi menuju status Daerah Otonomi Baru (DOB).

Orisinalnya gagasan ini dicetuskan mantan Camat Krayan Samuel Tipa Padan dan dipertajam melalui disertasinya di Universitas Brawijaya, Malang, memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) untuk mendorong kemandirian ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Krayan, yang terletak di kawasan “Heart of Borneo,” memiliki potensi SDA unggulan, seperti beras adan yang dikenal sebagai “Beras Sultan” di Malaysia dan Brunei, serta garam gunung dari 33 mata air garam yang dijual hingga 60 Ringgit per kilogram.

“Konsep ini mengintegrasikan kekayaan alam, seperti pertanian organik dan keanekaragaman hayati Taman Nasional Kayan Mentarang, dengan kearifan lokal masyarakat adat Lundayeh,” tegas Samuel, dalam buku yang dikonversi dari disertasinya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mendukung konsep ini melalui rencana pembangunan toko “Indonesia” di perbatasan untuk menyediakan barang bersubsidi, mengurangi ketergantungan warga pada Malaysia. Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) seluas 103.339 hektar, yang mencakup habitat gajah Kalimantan dan bekantan, juga melibatkan masyarakat adat Lundayeh sebagai penjaga wilayah.

Meski demikian, tantangan seperti keterbatasan akses jalan dan infrastruktur dasar, seperti listrik dan air bersih, masih menghambat. “Kami prioritaskan pembangunan jalan dan peningkatan transportasi udara dari Tarakan atau Tanjung Selor untuk mendukung distribusi barang,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Utara, yang enggan disebut namanya.

Pemberdayaan SDM dilakukan melalui pendidikan wajib belajar 16 tahun dan penguatan UMKM serta koperasi. Peraturan Desa (Perdes) berbasis kearifan lokal Lundayeh menjadi pedoman menjaga kelestarian lingkungan dan budaya. Acara Hari Pertanian Organik (HPO) tahunan memperkuat komitmen Krayan terhadap pertanian ramah lingkungan.

Dengan potensi wisata alam dan budaya, seperti sumber air garam dan Taman Nasional Kayan Mentarang, Krayan berupaya menjadi model DOB yang mandiri. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan pemangku kepentingan terus diperkuat untuk mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan.

Sumber:

- Profil Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

- ANTARA News

- Kompas.com

- Disertasi Samuel Tipa Padan.

Tags : riset