Politik

Pemimpin Muda dan Masa Depan Indonesia

Senin, 8 Mei 2023, 19:52 WIB
Dibaca 783
Pemimpin Muda dan Masa Depan Indonesia
sumber: liputan6.com

Generasi adalah pokok penting dalam sebuah perkembangan peradaban manusia. Setiap peradaban memiliki generasinya masing-masing. Bagi kehidupan manusia, mempersiapkan generasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan.

Pada prinsipnya, mempersiapakn generasi adalah bagian menjaga warisan dan keberlangsungan generasi terdahulu. Mempersiapkan generasi, bukan hanya untuk melanjutkan legacy orang tua, lebih dari itu adalah untuk mempersiapkan pemimpin di masa depan.

Dalam buku yang berjudul Seteru Satu Guru: Pergulatan Pemikiran 3 Murid Tjokroaminoto karya Haris Priyatna memberikan satu contoh konkrit, bagaimana sang guru bangsa, HOS Tjokroaminoto mendidik tiga muridnya yaitu Soekarno, Musso dan Kartosoewirjo menjadi 3 orang pemuda yang dimasa depan menjadi pemimpin pada masing-masing pengikutnya.

Apa yang dilakukan oleh HOS Tjokroaminoto, adalah upaya untuk melanjutkan warisan pejuang bangsa Indonesia yang mendidik generasi muda, sehingga mengenal dan mengetahui sejarah bangsanya.

Memperkenalkan warisan leluhur yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan sikap welas asih kepada generasi muda adalah tanggungjawab secara moral dalam menjaga keberlangsungan tradisi dalam sebuah negara. Perkembangan teknologi dan pengaruh globalisasi, telah membuat banyak perubahan sikap dan perilaku generasi muda yang jauh dari moralitas bangsa Indonesia.

Hal demikian sebagaimana yang jelaskan oleh F Budi Hardiman seorang filsuf bahwa pengaruh teknologi dan perkembangan media sosial telah mengubah karakter dan sifat manusia bahkan cenderung lebih agresif di dunia maya dibandingkan dunia nyata.

Pengaruh arus budaya dari luar yang tidak terbendung, sering dijadikan sebagai tontonan dan tuntunan generasi saat ini, sehingga membuat mereka seakan melupakan bahwa tradisi dan budaya bangsanya lebih penting untuk dijaga dan dikembangkan. Sebagaimana adagium terkenal Soekarno yang mengatakan Jas Merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah).

Olehnya itu, mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin di masa depan adalah bagian penting dalam kehidupan ini. Dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, maka peran keluarga sejak dini adalah bagian penting dalam mempersiapakan generasi muda.

Sejak dini, anak-anak muda sudah ditanamkan nilai-nilai moral, toleransi, tenggang rasa, saling kasih sayang dan sebagainya sehingga di masa depan seorang anak memiliki karakter yang kuat.

Karakter Pemimpin Muda Indonesia di Masa Depan

Pemimpin itu, bukan hanya kemampuan secara personal yang harus dimiliki, lebih dari itu sosok pemimpin harus mampu menjadi teladan dalam setiap tindakannya. Tindakan itu sangat erat kaitannya dengan karakter yang kuat dalam diri setiap pemimpin.

Karakter dalam pandangan Psikologi ialah watak ataupun perangai yang merupakan sifat yang khas yang berada pada setiap diri seseorang yang menjadikan ciri untuk mengindentifikasi pribadi seseorang.

Karena karakter berkaitan dengan sifat, maka seorang pemimpin juga harus memiliki gagasan serta ide cemerlang dalam menjalankan kemudi. Ide-ide itu semua muncul dari watak seseorang yang sudah terasah dengan berbagai kemampuan yang ada dalam diri seseorang.

Sehingga pemimpin yang baik, ialah pemimpin yang mampu mengeksplorasi kemapuan dalam dirinya, menjadi sebuah kekuatan dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma. Itulah kemudian, menurut Al Ghazali, pemimpin itu adalah orang berpengaruh atau memiliki pengaruh di masyarakat, sehingga tercipta kepemimpinan yang harmonis.

Muhammad Natsir seorang intelektual dan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia mengatakan seorang pemimpin itu adalah menderita (leiden is lijden). Artinya, seorang pemimpin bukan menjadi sosok yang akan dilayani oleh rakyatnya, melainkan pemimpin itulah yang kemudian harus melayani dan menderita atas nama rakyatnya.

Setidaknya, karakter yang harus dimiliki oleh pemimpin muda masa depan Indonesia ialah. Pertama, ia harus memiliki integritas. Integritas adalah sifat yang menunjukkan perilaku sehari-hari yang berkaitan dengan kedisiplinan, menjunjung nilai moral dan sebagainya.

Kedua, karakter seorang pemimpin muda Indonesia di masa depan ialah kejujuran. Jujur dalam setiap tindakan adalah cerminan ahklak yang baik, tidak mudah goyah dalam pendirian, mementingkan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi dan kelompok. Selain itu, sifat jujur akan membawa kepada karakter dapat dipercaya dimanapun dalam setiap tindakan.

Ketiga, ialah Amanah. Menjalankan Amanah sesuai dengan norma-norma yang berlaku agar tercipta harmonisasi dalam memimpin. Sosok pemimpin Indonesia di masa depan harus memiliki paradigma yang holistic, menyadari bahwa Amanah yang diberikan nantinya adalah satu tugas mulia yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh tanpa mengeyampingkan aturan-aturan yang berlaku.

Ketiga karakter di atas, adalah bagian dari upaya untuk menumbuhkah karakter yang baik dan tepat dalam mempersiapkan pemimpin di masa depan.

Sosok Pemimpin Muda Indonesia

Selain karakter yang harus dimiliki, generasi muda Indonesia yang nantinya menjadi seorang pemimpin, maka setidaknya sosok yang tepat ialah mereka yang kemudian memperhatikan tiga poin berikut.

Pertama ialah, sosok pemimpin harus cinta tanah air. Tanah air ialah tempat dimana nenek moyang serta para pejuang bangsa ini, mengorbankan hidupnya untuk keberlangsungan hidup anak cucunya saat ini.

Mencintai tanah air, agar tidak direbut oleh bangsa lain, tidak di rong-rong budayanya, tidak menjual sumber daya alamnya untuk kepentingan pribadi adalah sosok yang harus tetap untuk menjadi pemimpin di masa depan bagi generasi muda.

Kedua, sosok yang menebarkan cinta kasih sayang. Sosok pemimpin dimasa depan mampu menebar kasih sayang antar sesama anak bangsa, agar tercipta harmonisasi kehidupan yang damai dan rukun. Saling menghargai satu sama lain atas perbedaan yang ada. Menghargai kehidupan yang multikulturalisme sesuai dengan cita-cita ideologi bangsa Indonesia.

Ketiga, ialah pemimpin yang memiliki kecerdasan inteklekual. Seorang intelektual ialah mereka yang memiliki kemampuan personal dalam ilmu pengetahuan. Julian Benda mengatakan seorang intelektual ialah mereka yang selalu berada di tengah masyarakat, menjadi sosok yang memperhatikan keluh kesah dan memberikan solusi atas berbagai persoalan. Sehingga intelektual bukan hanya mereka yang mengurusi diri sendiri, melainkan menjadikan rakyat sebagai raja untuk dilayani.

Jika ikhtiar ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, dengan memperhatikan berbagai aspek penunjang, seperti pendidikan, pelatihan termasuk aspek moralitas di dalamnya, maka kita akan menghasilkan sosok pemimpin muda Indonesia yang akan membawa kepada kesejahteraan, adil dan makmur.

Cita-cita nasional, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa akan terwujud melalui perbaikan kualitas pendidikan, memberikan akses pendidikan yang mudh dijangkau, sehingga generasi muda yang kita siapkan akan lahir dari benih rahim pendidikan yang berkualitas.

Olehnya itu, cita-cita ini, membutuhkan kesadaran kolektif Bersama komponen bangsa Indonesia. Sehingga nantinya akan terwujud generasi emas yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat adil dan makmur.