Literasi

Ytprayeh.com, Vaksin Literasi Untuk Masyarakat Indonesia

Minggu, 17 Januari 2021, 16:19 WIB
Dibaca 553
Ytprayeh.com, Vaksin Literasi Untuk Masyarakat Indonesia
Berdiskusi di acara launching ytprayeh.com (sumber: dokumentasi pribadi)

Salah satu ciri bangsa maju adalah tingkat literasinya yang tinggi. Survey-survey mengenai literasi menempatkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Finlandia pada urutan teratas. Karena itu, membangun literasi sama saja dengan membangun bangsa untuk bergerak maju.

Di mana posisi Indonesia? kalau harus menyebut urutan tingkat literasi, mungkin kita perlu merujuk pada salah satu survey literasi. Menurut data World Most Literate Nations Ranked 2016 yang dirilis Connecticut State University, Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara yang disurvey soal minat baca. Dua urutan paling buncit. Padahal data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun tersebut menyebut persentase penduduk Indonesia diatas 15 tahun yang melek huruf mencapai 96,07%. Terlihat Kontradiktif?

Karena itulah saya selalu menyambut upaya-upaya baik mendorong tingkat literasi bangsa ini. Maka pada ytprayeh.com saya gantungkan harapan bagaimana situs ini bisa menjadi kendaraan yang membawa literasi kita menjadi lebih baik.

Itu pula alasan mengapa saya setuju ketika diundang untuk hadir pada acara launching ytprayeh.com pada hari Selasa, 12 Januari 2021 lalu. Pertama, selain karena faktor Kang Pepih Nugraha yang mengundang secara langsung, tak lain karena sosok Yansen Tipa Padan (YTP), aktor utama dibalik launching situs ini. saya mengenal beliau sebagai sosok birokrat yang produktif menulis buku.

Kedua, launching situs ini dikemas dalam bentuk forum diskusi dimana ada banyak pegiat literasi yang urun rembuk. Pastinya saya bisa menyimak dan menyerap beragam perspektif dari mereka. Selalu ada “aha” momen ketika saya mendapati pendapat orang-orang yang kadang tak terpikirkan oleh saya.

Baca Juga: YTPrayeh.com, Cahaya Dari Kaltara untuk Indonesia

Peresmian  ytprayeh.com ini sendiri mengambil tema “literasi Membangun Peradaban Baru Indonesia.” Sebuah tema yang menggambarkan visi ytprayeh.com untuk turut membangun literasi bangsa.

Semua sepakat kalau literasi itu penting. Seperti dibilang Dodi Mawardi dalam acara tersebut, kalau hanya merujuk kepada arti literasi dasar, kita sudah selesai. Pemerintah sudah mewajibkan pendidikan dasar bagi warganya. Kalau literasi dibaca hanya sebatas kemampuan membaca, semua orang sudah bisa. Akan tetapi, lebih jauh literasi harus menjadi proses membaca dengan mata, hati dan rasa sehingga kita bisa memahami dengan baik. Literasi harus dapat membentuk pola pikir yang baik, yang membawa kita ke arah perbaikan.

Dalam membangun sebuah peradaban, saya setuju literasi merupakan proses penting dalam menemukan sebuah ilmu baru. Saya memaknai sebuah gagasan, ide maupun keilmuan baru laksana puzzle, dan informasi seperti kepingan-kepingan puzzle yang berserakan. Maka kerja literasi adalah bagaimana kita menemukan dan menyatukan kepingan-kepingan informasi tersebut untuk menjadi sebuah puzzle ilmu yang utuh. Pada titik ini, ytprayeh.com bisa menjadi wadah yang menyediakan kepingan-kepingan informasi tersebut.

Akan tetapi pada era digital ini, kita dihadapi pada tantangan yang cukup berat. Tantangan pertama adalah hoax atau informasi bohong yang banyak bertebaran di ruang digital mengikuti trend isu yang berkembang. Pandemi covid 19 yang melanda saat ini bisa menjadi contoh bagaimana beragam hoax menyebar seputar covid tersebut. Kondisi ini diperparah ketika masyarakat menelan mentah-mentah informasi hoax tersebut dan ikut menyebarkannya.

Tantangan berikutnya adalah soal kode etik. soal ini mungkin lebih mengarah pada ‘rambu-rambu’ para pegiat literasi dalam menyebarkan suatu informasi. Adakalanya karena terlalu bersemangat, rambu tersebut banyak diterabas.

Ambil contoh bagaimana pemberitaan seputar pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air baru-baru ini, atas nama keakuratan dan kejelasan informasi, banyak pewarta yang memberikan informasi soal potongan mayat, kondisi korban, dan informasi sensitif lainnya secara gambling tanpa disaring terlebih dahulu. Bagaimana perasaan keluarga korban ketika mendapati informasi seperti ini? Pada titik inilah, kita perlu menerapkan kode etik tersebut.

Maka untuk dapat menjawab kedua tantangan tersebut, solusinya adalah kita membutuhkan vitamin dan vaksin literasi. Laksanan vitamin yang dapat menjadi doping tubuh, kita harus dapat membangun literasi yang menyajikan konten yang positif, yang membawa optimisme dan menjadi referensi bagi peningkatan kapasitas pembacanya. Akan lebih baik jika konten yang disajikan ada unsur kebaruan sehingga menambah pengetahuan pembacanya.

Sementara itu, vaksin literasi merujuk pada bagaiman konten yang disajikan harus menjadi penangkal penyakit hoax yang menyebar saat ini. Termasuk bagaimana mengemas informasi yang disampaikan agar tidak melanggar kode etik.

Pada ytprayeh.com saya menitipkan asa supaya konten yang disajikan dapat menjadi vitamin dan vaksin literasi tersebut. Dan saya optimis ini bisa terwujud mengingat seperti yang disampaikan Kang Pepih pada acara launching tersebut, dalam ytprayeh.com ada proses kurasi yang ketat sehingga tidak sembarang artikel yang bisa tayang di sana. Situs ini juga hanya menayangkan konten seputar budaya dan bersifat positif.

Selamat atas dilaunchingnya ytprayeh.com. Semoga bisa menjadi motor penggerak literasi menuju peradaban Indonesia baru.

***

Tonton juga: