Literasi

Jam Terbang

Rabu, 5 Mei 2021, 11:03 WIB
Dibaca 2.013
Jam Terbang
Jam Terbang (Sumber Gambar: https://sekolahpilotblog.files.wordpress.com/2018/10/jam-terbang.jpg)

Di dunia penerbangan, dikenal istilah “jam terbang”, yaitu jumah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pilot/penerbang untuk menerbangkan pesawat, dari persiapan terbang sampai mendarat lagi. Semakin lama jam terbang, menunjukkan semakin berpengalaman seorang pilot.


Jam terbang juga bisa digunakan untuk menilai keahlian dan dasar sertifikasi seorang pilot menerbangkan pesawat jenis tertentu, misal sertifikat pilot pribadi mensyaratkan 40 jam terbang, sementara sertifikat pilot pesawat penumpang mensyaratkan 1500 jam terbang.

Saat ini, istilah “jam terbang” juga digunakan pada profesi-profesi lain, yang mensyaratkan mengenai ketrampilan, banyaknya latihan yang diperlukan untuk meraih kemampuan tertentu, seperti pada programmer, atlit/olahragawan, dokter praktik, dan musisi. Makin sering berlatih, makin tinggi jam terbangnya, makin mahirlah seseorang. Begitu premisnya.


Mengenai “jam terbang” ini, juga dibahas oleh Malcolm Gladwell, seorang pengarang buku terkenal, dalam bukunya yang berjudul “Outliers”. Dalam bukunya tersebut, Gladwell bercerita mengenai “10,000-hour rule” atau aturan 10.000 jam, yaitu sejumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat kemahiran/master dalam bidang tertentu.

Gladwell mencontohkan dua hal, yaitu kelompok musik the Beatles dan Bill Gates. The Beatles, melakukan live music sebanyak 1.200 kali di Hamburg, Jerman, pada tahun 1960-1964, menghabiskan lebih dari 10.000 jam pertunjukan, untuk berlatih dan memperbaiki kemampuan dan bakat mereka dari waktu ke waktu. Sehingga saat mereka kembali ke Inggris, tidak ada seorangpun yang bisa menyaingi kemampuan mereka, dan orang Inggris juga memandang kemampuan musik mereka begitu luar biasa.

Bill Gates, pendiri Microsoft, mendapatkan akses untuk bisa belajar komputer pada usia 13 tahun, dan menghabiskan waktu lebih dari 10.000 jam untuk belajar dan mengeksplorasi komputer, menjadikannya programmer yang andal dan kemudian sukses mendirikan perusahaan komputer Microsoft.

Meskipun demikian, aturan 10.000 jam ini juga mendapat kritik dari para pengamat. Aturan ini tidak berarti hanya melakukan hal yang sama secara berulang kali selama 10.000 jam. Perlu ada evaluasi, peningkatan, dan pemberian tantangan dan beban yang lebih untuk bisa meningkatkan kemampuan dan kemahiran. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan coach atau mentor yang cocok.

10.000 jam juga tidak bisa berarti melakukan segala sesuatu sembarangan. Waktu 10.000 jam ini juga dianggap tidak ada justifikasinya. Jika kita berlatih 10 jam setiap hari, berarti kita butuh 1000 hari atau kurang lebih 3,5 tahun untuk menyelesaikannya. Jika waktu latihan kita kurang dari itu, butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya. Beberapa orang bisa meraih kemahiran lebih cepat, ada pula yang lambat.

Tetapi bagaimanapun, hal ini tetap membuktikan mengenai perlunya untuk terus berlatih dalam upaya meraih dan mempertahankan kemahiran. Practice makes perfect, kata peribahasa Inggris, atau alah bisa karena biasa, peribahasa dalam bahasa Indonesia.