Agar Pengetahuan Mahasiswa Tidak Kering, Gemarlah Membaca!
“ Buku telah banyak memberi kekuatan bagi saya untuk melakukan banyak hal, ketika saya menulis buku, saya sadar itu terjadi karena kebiasaan membaca buku dan buku banyak memberi informasi dan pengetahuan bagi saya.” – Yansen TP
Bisa jadi ini adalah tulisan dari sekian banyaknya tulisan-tulisan tentang pentingnya gemar membaca. Jika kamu adalah mahasiswa tentu setiap hari "harus" akrab dengan buku, apalagi kegiatan perkuliahan di lakukan melalui daring, akan selalu ada tugas membaca; entah sekadar melalui PPT dosen, ringkasan buku teman, atau kamu diminta untuk membedah sebuah buku hingga membaca jurnal-jurnal nasional maupun internasional.
Kita menyadari pentingnya gemar membaca dalam kehidupan sehari-hari, betapa pentingnya membaca buku-buku bacaan yang bermutu dan sesuai dengan kita. Maka sebaiknya kita sebagai mahasiswa harus meningkatkan kegemaran membaca dalam kehidupan sehari-hari.
Sekalipun berlajar melalui daring atau online, seorang mahasiswa di tuntut untuk mandiri. Kita tahu, Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) seperti tamu di seluruh dunia, mengubah semua aktivitas manusia, termasuk di Indonesia. Apalagi sistem perkuliahan mahasiswa. Sejak tanggal 2 Maret 2020 kita merasakan betul penyebaran awal virus tersebut. Khususnya mahasiswa, walaupun punya waktu belajar daring yang sigatnya fleksibel, dan santai. Tetapi tidak dapat dipungkiri, tugas-tugas dari dosen akan menumpuk. Setiap hari menatap layar laptop. Tentu akan membosankan, untuk menghindari kebosanan itu kita bisa membaca buku.
Artinya, kamu harus menyediakan waktu untuk membaca dan akan bacaan-bacaan yang baik. Seorang mahasiswa yang rajin membaca, pasti berbeda dengan mahasiswa yang hanya sekadar ikut aktivitas kuliah saja. Ibaratkan segelas air yang tak terisi air, katika dibutuhkan tak ada isinya.
Oleh karena itu, kebiasaan yang apabila dibangun dalam hidup sehari-hari sangat mempengaruhi kualitas diri serta pengetahuan. Coba renungkan sudah berapa buku yang kamu baca dalam satu bulan kemaren atau hari ini? Apakah ada atau tidak?
Ketahuilah, sebagai mahasiswa kita tidak boleh merasa tercukupi hanya membaca pesan di WA, Line, IG, Facebook, Twiter, dan seterusnya. Untuk meningkatkan keterampilan dalam hidup atau pekerjaan kita harusnya membaca buku-buku bacaan yang sesuai dengan bidang dan pekerjaan kita nantinya.
“Membaca sebanyak yang Anda bisa. Tidak ada yang akan membantu Anda sebanyak membaca." _J.K. Rowling
Ada begitu banyak bacaan-bacaan yang bermutu yang dapat kita peroleh, ketika ada buku yang diinginkan tidak ada dalam bahasa Indonesia, kamu dapat memperolehnya dengan buku dalam bahasa asing, dan yang paling menguntungkan adalah kamu tidak harus pergi keluar negeri untuk mendapatkan buku tersebut. Cukup kamu datang ke perpustakaan di kampus, perpustakaan kota, nasional, bahkan meminjam dari teman atau lebih seru lagi membangun perpustakaan pribadi.
Dari sekian banyak alasan yang dikemukakan beberapa mahasiswa tak ada waktu untuk membaca adalah terlalu banyak rutinitas yang dijalani setiap harinya. Kata-kata itu terlalu cari-cari alasan, padahal membaca itu bisa dilakukan di mana saja.
Cara ini bisa kamu gunakan, setiap harinya niscaya kamu selalu mempunyai cukup waktu untuk membaca. Waktu menunggu seseorang dapat kamu gunakan untuk membaca. Waktu menunggu kelas dimulai dapat kamu gunakan untuk membaca. Waktu sedang menunggu makan siang dapat kamu gunakan untuk membaca. Atau waktu menunggu bimbingan skripsi dapat kamu gunakan untuk membaca. Intinya kamu selalu mempunyai cukup waktu!
Kita sering mendengar istilah "survival to the fittest", atau yang bertahan yang terkuat. Siapapun yang bertahan di padang rumput pada masa kekeringan adalah hewan yang paling kuat dan cerdik. Sedangkan yang tidak bertahan akan mati dimakan yang lain, atau mati kekeringan atau kelaparan tanpa makanan dan minuman. Ini adalah perjuangan untuk bertahan hidup dalam masa yang kejam dan mereka yang bertahan hidup adalah para pemenang.
Akhirnya, bagi saya sangat penting seorang mahasiswa atau siapapun itu untuk menyukai membaca buku. Jika bukan kita (mahasiswa) siapa lagi yang akan menjadi contoh bagi generasi berikutnya?
Buku tidak hanya sebagai media informasi, tetapi buku lebih dari pada itu, dengan rajin membaca buku kita akan menjadi tahu, terampil, mampu, serta memperoleh pengetahuan yang tak ternilai harganya.
Membangkitkan Semangat Mudamu! Salam.
Dipublis pertama kali: CNN Indonesia.com
***