Literasi

Nasehat Pram, Jangan Takut Menulis!

Selasa, 2 Februari 2021, 06:33 WIB
Dibaca 925
Nasehat Pram, Jangan Takut Menulis!
pic:jembara.com

Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna. (Pramoedya Ananta Toer)

Sungguh inspiratif quote penulis hebat Indonesia yang karya-karya besarnya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa ini.

Pak Pram menasehati kita untuk tidak takut menulis. Jika tulisan kita hari ini buruk, teruslah menulis, terus dan terus.  Tulis apa yang bisa ditulis. Jangan takut diabaikan, jangan takut tidak dibaca, jangan takut tidak diterima. Yakinlah, betapapun buruknya tulisan kita saat ini, seiring waktu dan dengan ketekunan berlatih maka kelak tulisan-tulisan kita akan lebih baik dan suatu saat pasti berguna.

Kendala di awal-awal menulis biasanya adalah kurang percaya diri. Minder saat melihat tulisan orang lain yang bagus-bagus. Padahal mereka pun mengalami hal yang sama saat memulainya.

Kendala yang lain adalah merasa diri tidak berbakat. Kenyataannya bakat itu hanya berkontribusi 1%, yang 99% adalah ketekunan, begitu kata Thomas Alva Edison.

Karena skill dalam menulis itu bisa dilatih. Cukup banyak literatur bagus dan gratis yang tersedia di internet untuk membantu berlatih menulis.

Tak ada cara lain memang untuk memiliki ketrampilan menulis  seperti para penulis yang hebat-hebat itu selain dengan terus melatih diri dengan menulis dan menulis. Mereka sudah menjadikan kegiatan menulis seperti makan dan minum. Mereka tak bisa untuk tidak menulis sehari saja.

Baca Juga: Pesan Dr. Yansen Tipa Padan untuk Anak Muda, "Menulislah!"

Sudahkah kita merasakan hal yang sama dalam menjalani aktifitas menulis? Aku rasa nasehat Pram akan bisa mengantarkan kita menuju ke sana.

Jangan takut menulis, karena kita hidup di dunia sebentar saja.  Menulis adalah salah satu cara untuk kita bisa “hidup” lebih lama. Karena itu tak salah jika Pram meninggalkan satu nasehat lagi untuk kita. “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah”

Yuk, menulis.

***

Depok, 2 Februari 2021