Ekonomi

Kunci Sukses Agribisnis Sayuran

Kamis, 4 Februari 2021, 22:42 WIB
Dibaca 997
Kunci Sukses Agribisnis Sayuran
dokpri

Sukses adalah impian semua orang, beragam cara ditempuh untuk mencapai keberhasilan. Seorang pengusaha pasti berusaha agar usahanya berhasil. Salah satunya agribisnis sayuran, kita ketahui bahwa sayuran sangat dibutuhkan untuk Kesehatan manusia karena kandungan nutrisi didalamnya.

Peluang pasar agribisnis sayuran juga dianggap cukup menjanjikan. Tetapi apakah potensi pasar yang besar dapat serta merta menjadikan pelaku agribisnis dapat dengan mudah mencapai kesuksesan?

Kesuksesan adalah sebuah perjalanan itu hal yang utama yang harus dipahami bagi pelaku usaha agribisnis. Sebuah keberhasilan dibutuhkan sebuah proses. Kunci bukanlah sesuatu yang besar, justru kalau kita perhatikan kunci itu adalah barang yang kecil. Untuk membuka rumah yang besar dibutuhkan kunci yang kecil untuk membuka pintunya.

Menuai kesuksesan yang besar dalam agribisnis sayuran maka kita harus memperhatikan hal-hal yang kecil secara detail. Hal-hal yang besar dapat terjadi karena perkara-perkara yang kecil.

Dalam melakukan agribisnis sayuran lebih baik kita tidak berpikir pada keuntungan yang besar. Ketika kita dapat membuang hal-hal yang tidak perlu atau dapat mengurangi resiko kerugian maka sudah pasti untung yang didapat juga semakin besar.

Berikut beberapa tips untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan agribisnis sayuran.

Bibit

Bertanam sayuran membutuhkan bibit yang berkualitas. Kualitas bibit dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman. Untuk mendapatkan bibit dapat diperoleh dengan membeli di tempat penjualan bibit, tetapi akan sangat baik kalau kita membuat persemaian sendiri karena kita dapat memantau perkembangan bibit yang akan kita tanam.

Pengolahan lahan

Pengolahan lahan bertujuan untuk menggemburkan tanah. Semakin gembur tanah akan memudahkan akar-akar tanaman mendapat bahan makanan dari dalam tanah. Selain itu juga untuk dapat memperbaiki aerasi tanah dan mengaktifkan mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Dalam mengolah lahan sebaiknya kita mengurangi penggunaan tenaga manusia. Pergunakan teknologi atau alat -alat pertanian.

Pupuk

Tanaman memperoleh bahan makanan dari dalam tanah akan tetapi perlu tambahan pupuk yang mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan. Sebelum melakukan pemupukan identifikasi terlebih dahulu apa yang dibutuhkan tanaman. Pemupukan yang berlebihan justru akan mengakibatkan tanaman rusak atau bahkan mati. Pupuk biasa didapat dengan membeli di toko dari produsen pupuk akan lebih menghemat biaya jika kita dapat membuat pupuk dengan bahan yang sudah tersedia di alam atau dengan membuat pupuk organic. Selain itu manfaatkan mikroorganisme lokal untuk sebagai decomposer untuk menjadi struktur tanah tetap subur.

Air

Air berperan sebagai alat angkut transportasi bahan makan ke daun dalam proses fotosintesis tanaman. Ketersediaan air yang diperlukan agar proses fotosintesis tidak terhambat. Pada kenyataannya tidak semua lahan pertanian dekat dengan sumber air atau aliran air. Akan tetapi hal itu dapat disiasati dengan membuat embung atau tandon air.

Hama dan penyakit tanaman

Pengendalian hama penyakit dapat menggunakan pestisida maupun fungisida. Hama dan penyakit dapat kendalikan dengan pestisida nabati atau juga untuk mengendalikan jamur atau bakteri dengan pemanfaatan mikroorganisme. Hama dan penyakit tanaman dapat juga berasal tanah jadi sebelum menanam usahakan tanahnya atau media tanamnya steril terlebih dahulu.

Baca Juga: Petani Indonesia dan Tantangannya

Dengan memahami dasar-dasar dalam bercocok tanam maka akan memberi manfaat besar dalam keberhasilan budidaya sayuran. Sayuran memiliki karakter yang mudah rusak dan tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Manajemen juga perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan agribisnis sayuran. Manajemen meliputi manajemen waktu Ketika menanam, manajemen lahan, manajemen dalam pemasaran.

Maju petani kita, maju Indonesia!

**