Budaya

Berdingin-dingin Dahulu, Berlari-lari Kemudian

Selasa, 30 Maret 2021, 22:13 WIB
Dibaca 572
Berdingin-dingin Dahulu, Berlari-lari Kemudian
Cool Runnings

Berdingin-dingin dahulu, berlari-lari kemudian

Apa yang ada di dalam benak Anda saat mendengar kata Jamaika? Sebuah negara di Kepulauan Karibia, kawasan Amerika, tapi penduduknya mayoritas keturunan Afrika, yang merdeka dari Britania Raya. Jamaika sangat terkenal dengan budaya dan seni musiknya yang kuat, yaitu musik reggae yang dipelopori oleh Bob Marley dan menyebar luas ke seluruh dunia. Gerakan Rastafarian dari Jamaika juga menyebar sebagai gaya hidup yang menyerupai ritus agama.

Selain seni budayanya, Jamaika juga terkenal dengan tim olahraganya, terutama tim lari, yang sering menggondol emas olimpiade. Nama Usain Bolt, atlit lari Jamaika, disebut-sebut sebagai sprinter tercepat abad ini. Belum ada yang bisa mengalahkan rekornya.

Namun, selain tim lari Jamaika di olimpiade musim panas, ada pula tim olahraga lain dari Jamaika yang bikin heboh seluruh dunia, yaitu tim bobsled atau kereta luncur Jamaika di olimpiade musim dingin.

Tim olahraga musim dingin dari negara tropis? Bagaimana mungkin? Saking hebohnya, saking noraknya, saking anehnya, dan saking absurdnya kejadian ini, perusahaan film Disney pun mengangkat kisah petualangan debut tim Bobsled dari Jamaika pada olimpiade musim dingin 1988 di Calgary, Kanada, dalam film berjudul "Cool Running".

Alkisah, Derice Bannock, seorang sprinter Jamaika, sangat kesal dengan lawannya, Junior Bevil, yang tersandung dan terjatuh, membuat Derice dan Yul Brenner juga ikutan terjatuh, dan membuat mereka terdiskualifikasi dan tidak bisa ikut kualifikasi untuk lomba lari di Olimpiade Musim Panas 1988.

Derice yang kecewa karena tidak bisa ikut bergabung dengan tim olimpiade, pergi menjumpai ketua Asosiasi Olimpiade Jamaika. Di sana ia melihat foto bapaknya, Ben Bannock, bersama peraih medali emas bobsled asal Amerika, Irv Blitzer. Derice berpikir bahwa ia bisa membentuk tim bobsled dengan bantuan pelatih Blitzer.

Mulanya Blitzer enggan melatih Derice, namun setelah mengetahui bahwa Derice adalah anak Ben, dia akhirnya bersedia. Setelah itu Derice mengajak temannya, Sanka, juara kereta dorong Jamaika, dan mantan kompetitornya, Junior dan Yul untuk bergabung dalam tim bobsled Jamaika.

Perjalanan masih panjang. Mereka masih harus berlatih, mencari dana untuk berangkat, dan meyakinkan banyak pihak bahwa mereka bisa dan tidak akan memalukan Jamaika. Setelah melalui banyak rintangan dan perjuangan, mereka berhasil berangkat ke Calgary.

Sampai di Calgary, tantangan bukannya berkurang. Blitzer harus mendaftar dan mencari papan bobsled bekas yang bisa mereka gunakan. Tim datang dengan kedinginan, karena mereka dari negara tropis, datang ke negara subtropis saat musim dingin menyengat, harus beradaptasi dengan suhu yang sungguh berbeda. Tapi mereka tidak menyerah, terus berjuang dan berlatih di bawah asuhan Blitzer.

Tapi rintangan tidak berhenti di situ. Tim Jamaika direndahkan dan diejek-ejek oleh tim negara lain. Derice sempat tidak percaya diri dan meniru gaya bermain tim Swis yang ia anggap bakal jadi resep mereka meraih juara. Namun, di hari pertama, ternyata mereka menempati posisi terakhir, karena merasa kagok, tidak orisinal.

Sanka yang melihat bahwa Derice meniru gaya tim Swis, menjadi kesal, dan menyarankan mereka untuk mengubah gaya mereka, tidak meniru gaya negara lain, menjadi gaya yang orisinal, gaya bobsled Jamaika. Dengan bergaya reggae yang cool dan funky, tim Jamaika lebih percaya diri dalam berlomba di hari kedua, dan berhasil melaju di posisi kedelapan.

Pada hari final, mereka pun semakin mantap sebagai tim. Mereka pun bersiap dan kereta luncur melaju dengan kencang. Namun, kereta yang sudah tua, ternyata tidak cukup kuat, sehingga salah satu komponennya terlepas dan membuat kereta tergelicir, dan membuat anggota tim terjatuh dari kereta menjelang garis finish.

Derice memastikan bahwa seluruh tim selamat baik-baik saja dan minim cedera. Kemudian dengan semangat pantang menyerah, ia mengajak teman-temannya untuk meneruskan perlombaan. Dengan kepala tegak, mereka bangkit, menggotong keretanya, kemudian pelan-pelan berjalan menuju garis finish, dan disambut dengan tepuk tangan para penonton dan salut dari tim-tim lawannya. Mereka sukses jadi tim paling heboh di olimpiade musim dingin itu.

Pada akhir film, diceritakan bahwa empat tahun kemudian, mereka kembali berlaga di ajang olimpiade musim dingin sebagai tim bobsled Jamaika dan mendapat sambutan paling meriah dari negara-negara lain.

Ini jenis film yang membawakan tema "from zero to hero" secara kocak dan menghibur. Bisa menginspirasi dan memotivasi, sekaligus tertawa bersama melihat tingkah laku para pemainnya yang kocak dengan segala kekonyolannya, dan tetap "cool" dalam menghadapi segala rintangan.

Ada beberapa hikmah yang bisa dipetik dari film ini dan termasuk kisah nyata yang melatarbelakangi film ini.

1. Tidak ada yang tidak mungkin. Tim olahraga dari negara tropis bisa berlaga di ajang olimpiade musim dingin mematahkan mitos dan batasan yang terbentuk sebelumnya.

2. Utamakan kerjasama dan kesetiakawanan. Bukan soal individu yang hebat, tapi bagaimana membentuk tim yang hebat dari berbagai macam situasi yang ada. Derice membentuk tim bobsled Jamaika, dari pelatih dan kawan-kawan yang sebelumnya dianggap pecundang.

3. Jangan ragu untuk merangkul lawan dalam upaya untuk meraih tujuan bersama. Derice merangkul Yul dan Junior, mantan kompetitornya untuk masuk dalam tim bobsled Jamaika. Tidak ada dendam kepada Junior yang membuatnya terjatuh dan terdiskualifikasi. Memang begitulah seharusnya olahraga yang bisa membentuk jiwa yang sportif, ksatria, dan mampu melupakan apa yang sudah berlalu.

4. Pantang menyerah. Meskipun gagal berulang kali, tetap mencoba untuk bangkit kembali, berlatih dan memperbaiki diri.

5. Jangan pedulikan hinaan atau ejekan dari orang lain. Fokus pada kemampuan diri sendiri. Gunakan cara yang "cool" untuk membalas semua hinaan itu.

6. Jadilah diri sendiri. Meniru gaya tim lain, meskipun itu adalah tim pemenang, membuat kita jadi tidak orisinal dan tidak bebas. Kemenangan adalah soal teknik dan strategi, bukan soal gaya.

7. Berjuang terus sampai akhir. Jangan menyerah sebelum finish. Meskipun apapun, tetap berlari, tetap bergerak, tetap merangkak, tetap merayap, apapun yang perlu dilakukan, untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai.

#inspirasiharian