Budaya

Autis Bukan Phubbing

Sabtu, 27 Februari 2021, 06:40 WIB
Dibaca 406
Autis Bukan Phubbing
Phubbing (Foto: Jurnalpos Online)

Berawal dari kesedihan mendengar seorang (yang katanya) pintar menggunakan kata Autis untuk merujuk pada anak anak muda jaman now yang sangat terikat pada gadget dan melupakan hubungan sosial. Dengan enak saja, beliau yang public figure mengatakan bahwa anak muda yang 'autis' (maksudnya terlalu terikat pada gadget) itu 'buruk'. Saya bahkan tidak akan mengulagi kalimatnya di sini.

kata-kata itu diucapkan dengan melecehkan, seolah-olah Autisme itu konotasinya buruk dan bisa digunakan untuk menghina.

Saya tidak akan mendetilkan siapa yg bicara, saya berusaha tidak menjelekkan orang atau menghina. Saya percaya semua orang mungkin membuat kesalahan.  Saya hanya mau mengingatkan saja, tolong jangan gunakan kata kata Autis sebagai kata pengganti dari orang orang yang tidak peduli pada sekitarnya, baik karena sibuk bergadget ria atau anti sosial.Apalagi menggunakan Autisme sebagai kata untuk menghina.

Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Jika seorang penyandang Autisme (atau individu autis) tidak merespon orang lain atau lingkungan sekitar, itu bukan karena mereka tak peduli.

Mereka hanya merespon dunia secara berbeda karena perkembangan otak dan sistem syaraf yang berbeda dengan manusia 'normal'. Para penyandang Autisme bukan sengaja tak peduli. Mereka memang kesulitan berinteraksi, bukan tidak ingin berinteraksi. 

Autisme adalah satu kondisi dimana seorang individu mengalami gangguan perkembangan serius, yang mengganggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi.

Saya tidak bisa memaksa kalian semua peduli pada individu Autistik, down syndrome, idiotik, cerebral palsy, tunadaksa atau individu berkebutuhan khusus lain. Tapi tolonglah berhenti menggunakan kondisi mereka sebagai hinaan atau bercandaan. Tidak pernah lucu buat mereka.

Mereka adalah manusia juga, dengan perasaan dan keinginan untuk diterima.
Tolong terima, hargai dan bantu mereka. Atau kalau kalian tidak merasa mampu melakukannya, biarkan saja mereka sendiri. Jangan di ganggu atau di hina. Dunia mereka sudah sangat berat untuk dijalani.

Kalau anda mencari kata-kata untuk menggambarkan orang yang cuek dan tidak peduli pada lingkungan karena memilih asyik sendiri dengan gadgetnya, jangan gunakan Autis karena itu menghina. Pakai kosa kata yang benar; Phubbing.

Phubbing adalah kata-kata yang ada dalam MacQuarie dictionary (bisa dilihat di catatan kaki), diciptakan dalam kampanye biro iklan McCann untuk memasyarakatkan sosial gerakan mencegah ketidakpedulian masyarakat sebagai akibat munculnya sosial media dan personal gadget.

Phubbing berasal dari kata Phone Snubbing, Yang mengacu pada tindakan mengabaikan orang lain dan lingkungan demi 'bermain' dengan smartphone atau gadgetnya. Seseorang yang asik bermain gadget padahal saat dia harusnya berinteraksi dengan sekitarnya, disebut Phubbing.

Jangan pergunakan kata Autis untuk menggantikan Phubbing. Menurut saya itu kasar dan tidak toleran.

Dan tolong kalau anda sedang berkumpul dengan teman, atau bermobil dengan pasangan, atau bermain dengan anak... Letakkan dulu ponsel ini. Tulisan ini masih akan ada 15 atau 30 menit lagi, sedang kesempatan anda ngobrol dengannya mungkin tak akan terulang...

Don't do Phubbing. It's impolite.

And Don't call it as Autism, it's rude, ignorant, impolite and uneducated things to do.

The Macquarie Dictionary (/məˈkwɒri/) is a dictionary of Australian English. It is generally held by universities and the legal profession to be the authoritative source on Australian English.

***