Wisata

Pantangan-pantangan Berdarmawisata di Kalimantan

Sabtu, 22 April 2023, 10:11 WIB
Dibaca 583
Pantangan-pantangan Berdarmawisata di Kalimantan

Kalimantan akhir-akhir ini jadi destinasi wisata. Hal itu karena eksotik hutan tropis, dengan pesona keindahan alamnya. Selain kekayaan flora dan faunanya yang tidak terhingga. 

Berwisata ke Kalimantan memang berbeda dengan tempat wisata lain di muka bumi ini. Di manakah letak perbedaannya?

Hal pertama yang harus diingat adalah penduduk asli Kalimantan adalah orang Dayak. Mereka dikenal sebagai orang yang ramah, menyambut siapa saja yang berkunjung dan bercocok tanam di tanah mereka, dan orang Dayak tidak akan membiarkan tamunya kelaparan atau kehausan. Inilah adat dan budaya mereka yang tertuang dalam pasal-pasal hukum adat yang antara lain secara tegas menyatakan bahwa: tidak boleh membiarkan tamu yang bermalam di rumah tidak diberi makan dan jika hal ini dilanggar maka tuan rumah dapat dikenakan sanksi adat.

Namun, ada satu hal yang penting untuk diperhatikan saat berwisata atau melakukan penelitian ke Pulau Kalimantan. Jangan pernah meludah di depan orang. Mengapa demikian? Karena meludah di depan orang adalah tanda penghinaan.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari meludah di depan orang saat bepergian ke Kalimantan. Jika sedang batuk atau berdahak, sebaiknya mencari toilet atau membuangnya di tempat khusus yang tidak umum atau tidak terlihat orang.

Selain pantangan meludah di depan orang, masih ada pantangan lain lagi yang patut untuk diperhatikan jika Anda pertama kali ke Kalimantan. Terutama bagi yang laki-laki, manakala kebelet, dan tidak kuasa untuk menahannya, maka biasanya buang air di hutan atau semak-semak. Bukannya tidak boleh. Akan tetapi, sebelum melakukan ritual itu, "harus" pamit dan permisi dulu. 

Pernah ada cerita, boleh percaya, boleh juga tidak. Ada yang khilaf, lupa, karena tidak tahu harus pamit / izin ini, selepas buang air kecil, lalu kehilangan di hutan rimba. Seminggu kemudian, baru orang menemukannya. Ia merasa masuk ke rumah, ke kota. Namun, ketika orang menemukannya, ia sedang berada di tengah hutan.

Namanya juga mitos. Boleh percaya, boleh tidak. Semuanya terserah pada Anda!

Tags : wisata