Wisata

Antara Mantau dan Mantan

Selasa, 6 September 2022, 06:14 WIB
Dibaca 387
Antara Mantau dan Mantan
Mantau (Foto: dok. Pribadi)

Pepih Nugraha

Penulis senior

Ke Balikpapan tanpa bersua mantau sama saja ke Makassar tanpa bertemu jalangkote. Dua "makhluk" berbeda bentuk dan rasa yang hidup dalam khasanah kuliner, tetapi sama-sama jenis makanan. 

Mantau berbentuk bakpao yang datang dari daratan China, jalangkote seperti karoket atau pastel pada umumnya. Mantau sebagaimana mantan, bisa diperlakukan dengan cara berbeda atas nama sensasi: digoreng atau dikukus. 

Jumpa bakpao mestilah dikukus, maka ketika mantau diperlakukan dengan cara dikukus, itu sudah biasa. 

Lain halnya jika bakpao digoreng menjadi "bakpao goreng", maka itulah mantau dengan sensasinya yang khas.

Sensasi rasa itu antara lain roti dengan tekstur super empuk dan rasa manis yang selintas, ibarat gadis cantik yang sekelebat melangkah di depan mata. Tetapi niscaya meninggalkan rasa nyaman yang luar biasa, bukan di mata melainkan di rasa.

Aktivis kuliner Balikpapan di Kalimantan Timur ini pastilah punya cara khusus dalam memperlakukan mantau sehingga membuatnya enak di lidah, tidak bikin perut gembung. 

Cara menikmatinya, Anda tinggal membelah atau membuka badan mantau lalu menyisipkan sapi lada hitam ke dalam tubuhnya yang putih mulus, maka sempurnanalah Anda berada di Balikpapan.

Memang masih misteri, mengapa mantau mesti dilekatkan dengan sapi lada hitam sehingga memperkuat "ikon" Balikpapan sebagai kota kuliner di timur Borneo ini. Tetapi itu tidak mutlak, bahkan mantau bisa dinikmati begitu saja tanpa disisipi apapun. 

Anda yang pernah punya mantan berkulit sawo matang pastilah teringat langsung wajahnya saat memandang mantau, sebab mantau juga selintas seperti sawo dengan kulit yang tidak terlalu matang (gelap), cenderung kuning kecoklatan. 

Mantan hanya enak untuk dikenang, tetapi mantau lebih enak untuk segera dimakan. 

Jangan dibalik!

***

Balikpapan, 6 September 2022