Politik

Segitiga Emas Batam, Malaka dan Singapura

Selasa, 16 Agustus 2022, 15:40 WIB
Dibaca 1.071
Segitiga Emas Batam, Malaka dan Singapura
Singapura (dok.cucum suminar)

Indonesia berada dalam segitiga emas, banyak orang yang tidak menyadarinya. Segitiga emas itu adalah Batam, Malaka dan Singapura. Batam merupakan pulau terpadat di provinsi Kepulauan Riau, Malaka adalah negara bagian dari Malaysia, sedangkan Singapura merupakan negara kecil yang paling maju di kawasan Asean.

Saya katakan ini adalah segitiga emas karena sejak zaman dahulu merupakan jalur perekonomian yang ramai. Kapal-kapal berbagai negara lalu lalang di sini membawa komoditas ekspor dan impor. Jadi, kawasan ini sangat strategis baik secara geografis maupun ekonomi. 

Menilik sejarah, penjajah Belanda berusaha masuk melalui kepulauan Riau. Namun kerajaan Melayu saat itu mampu mengusir mereka. Pulau penyengat di Tanjung Pinang menjadi tempat pasukan kerajaan mengawasi  perairan kepulauan Riau. 

Bapak pendiri bangsa, Bung Karno telah menyadari pentingnya menjaga kawasan segitiga emas itu. Batam diproyeksikan sebagai pusat ekspor impor, jauh sebelum Singapura mencapai kemajuan seperti sekarang. Sayangnya rencana Bung Karno ini belum terwujud karena digulingkan oleh Orde Baru. Kalau saja sempat dilaksanakan, kemungkinan Singapura akan kalah dari Batam. 

Berada dalam segitiga emas tentu saja mengandung risiko juga. Karena itu sangat penting untuk menjaga wilayah perairan yang berbatasan dengan Malaka dan Singapura. 

Ada beberapa hal yang harus diwaspadai:

1. Pencurian ikan dan sumber daya alam di bawah laut Indonesia. 

Berdasarkan konvensi PBB tentang hukum laut atau United Nations Convention The Law of the Sea (Onclos), Indonesia memiliki ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) sepanjang 200 km dari bibir pantai. Indonesia berhak atas sumber daya alam yang berada di dalamnya.

Namun ada kapal-kapal pencuri ikan yang berani memasuki ZEE Indonesia. Selain kapal-kapal dari Malaka dan Singapura, juga kapal-kapal berbendera Cina. Kapal-kapal Cina merangsek hingga ke dekat pulau Natuna. Bahkan pernah mengklaim bahwa perairan di sana adalah milik Cina.

2. Pergeseran perbatasan

Singapura memperluas daerah pantai dengan menguruk sebagian perairan. Ini berakibat garis pantai mereka bertambah, sebaliknya ZEE kita berkurang. Hal memengaruhi wilayah perbatasan antara dua negara. Kita harus mewaspadai berkurangnya wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, segitiga emas ini layak mendapat pengawalan yang ketat dari angkatan laut Indonesia. Maka pemerintah seyogyanya, menambah armada dan peralatan yang dibutuhkan untuk menjaga kawasan tersebut.