Politik

TNI Sebagai Garda Terdepan Penjaga NKRI

Sabtu, 27 Agustus 2022, 11:20 WIB
Dibaca 362
TNI Sebagai Garda Terdepan Penjaga NKRI
Patung jenderal Soedirman (dok.pri)

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menanggung beban dan tanggung jawab yang sangat berat, yaitu menjaga NKRI. Jangan sampai negara ini dirusak oleh pihak dari dalam maupun dari luar. 

Kita perlu mengingatkan pesan dari Jenderal Sudirman sbb:

"Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan parjurit yang mudah dibelokkan haluannya, kita masuk dalam tentara, karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara". 

Prajurit TNI memiliki jiwa nasionalis yang tinggi, rela berkorban jiwa  raga bagi bangsa dan negara. Kalau ada ancaman yang merongrong persatuan dan kesatuan, maka TNI maju untuk menumpasnya. 

Sampai saat ini, rakyat masih lebih mempercayai TNI dibandingkan institusi lain. Memang TNI tidak bersih 100 persen, tetap ada kasus penyelewengan wewenang oleh beberapa oknum. Tetapi kasus-kasus yang melibatkan oknum TNI jauh lebih sedikit dibandingkan dengan institusi lain yang seharusnya menjadi penegak hukum. 

Apa saja kelebihan TNI?

1. Ketegasan

Panglima TNI merupakan orang yang sangat disiplin dan tegas dalam menegakkan peraturan. Jika ada prajurit yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, bisa dipastikan akan mendapatkan hukuman. TNI memiliki PM ( polisi militer) yang mengawasi tindak tanduk para prajurit.

2. Ramah terhadap rakyat

Prajurit TNI paling mudah membaur dengan rakyat jelata. Mereka tak segan mengulurkan tangan memberikan pertolongan. Mereka bersikap santun dan hormat.

Jarang sekali ada prajurit TNI yang arogan dan menindas rakyat. Kalaupun ada, rakyat bisa melaporkan kepada panglima tanpa takut diintimidasi. 

3. Netral

Idealnya, sebagai penjaga NKRI tentu TNI harus netral kepada siapa saja. TNI tidak boleh memberikan dukungan kepada salah satu kekuatan politik yang bersaing. TNI fokus menjaga rakyat, bukan elite politik.

Kalau ada TNI yang terjun ke politik, dia sudah tidak aktif lagi sebagai prajurit. Misalnya dia sudah pensiun atau mengundurkan diri. 

4. Minim korupsi

Institusi TNI paling minim terjadi kasus korupsi. Berbeda dengan aparat penegak hukum lainnya yang justru semakin banyak menggunakan jabatan untuk menguras uang negara. 

5. Terjaga dari kontaminasi kelompok radikal

Jiwa nasionalis prajurit TNI selalu dipupuk dan ditumbuhkan, sehingga jika ada kelompok radikal yang berusaha menyusup ke dalam tubuh TNI, sulit memengaruhi mereka.

Namun kelompok-kelompok radikal yang ingin mendirikan negara Islam tahu bahwa jika TNI berhasil dilemahkan, maka mereka bisa menguasai Indonesia. Kelompok-kelompok ini harus terus diawasi dan diwaspadai karena tidak akan berhenti melakukan aksinya.