Bagaimana Cara Saya Menulis Status di Facebook?
Seorang teman Facebook bertanya dengan keingintahuan yang dalam, bagaimana saya menulis status yang bentuknya seperti artikel ringan?
Bagi saya ini pertanyaan ringan, tetapi menarik karena mau tidak mau saya harus mengungkapkan rahasia bagaimana proses saya menulis, menuangkan gagasan di kepala sehingga menjadi bentuk bahasa tulis.
Jujur, untuk menulis status seperti ini saya melakukannya "en passant" alias sambil lalu. Jadi tidak serius? O, bukan begitu... lebih kepada bagaimana cara saya menuangkan isi kepala menjadi sebuah tulisan.
"Terima kasih teknologi," harus saya ucapkan seperti itu karena cukup dengan ponsel di telapak tangan -saya menyebutnya "palm media"- saya menulis, tidak harus membuka laptop atau iPad.
Dua benda itu kadang lama saya pensiunkan. Saya baru mengetik menggunakan komputer lipat kalau harus menulis buku, menulis artikel yang lebih serius, atau saat mengurus website PepNews.com dan YTPrayeh.com berhubung harus menayangkan foto, grafik atau video yang kurang "fit" kalau menggunakan ponsel.
Untuk menulis status Facebook sepanjang apapun, saya cukup menggunakan ponsel pintar saja. Saya terbantu dengan "predictive word" sebagai kelengkapan papan ketik virtual Google. Kalau saya malas menggerak-gerakkan dua jempol tangan saya, saya menulis "by voice".
What? Menulis menggunakan suara saya sendiri? Ya, kok heran gitu? Google type menyediakan fitur "voice" yang mengenal suara saya dalam bahasa Indonesia kok, tentu saja setelah saya menyetelnya.
Apa yang yang saya ucapkan sudah langsung tertulis di atas layar ponsel Android, seolah-olah ada tangan-tangan tak terlihat menuliskan kata perkata dengan cepat, jarang meleset.
Voice Google Type Ini saya manfaatkan untuk menulis/membalas pesan WA kalau sedang malas menggerakkan jari, khususnya saat saya sedang menyetir atau saat jari-jemari saya gunakan untuk keperluan lain.
Kadang untuk menulis status panjang di Facebook, saya melakukannya sambil leyeh-leyeh, sebelum berangkat tidur, saya berbicara saja karena apa yang mau saya "tulis" sudah ada di kepala, tinggal bicara saja dengan lafal yang benar, agar Google mengenalinya. Jadi, bagi saya "menulis itu berbicara".
Dalam sesi pelatihan menulis saya sering bilang, "Saya ga percaya kalau kamu ga bisa nulis selagi kamu bisa bicara?"
Tidak percaya, coba ambil ponsel dan cari aplikasi "Recorder", mulailah rekam suara kamu, apapun yang kamu mau katakan atau ceritakan, setelah itu transkrip. Kalau terlalu repot transkrip, manfaatkan saja Voice G Type itu, suaramu niscaya akan muncul dalam bentuk tulisan. Coba deh!
Mas Karel Luntungan, teman saya di Facebook, sekarang paham 'kan bagaimana saya menulis status panjang di Facebook?
***