Literasi

Muhammadiyah; Memajukan dan Bergembira

Kamis, 23 Februari 2023, 06:43 WIB
Dibaca 357
Muhammadiyah; Memajukan dan Bergembira


Musyawarah Wilayah (Musywil) Kalimantan Utara Muhammadiyah, Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah yang ke 2 telah dilaksanakan dengan gembira. proses pemilihan pimpinan di Muhammadiyah sudah begitu adaptif dengan perkembangan teknologi. Pun itu terjadi di musywil Kaltara muhammadiyah, Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah ke-2. Aturan pemilihan tetap sama.

Di Musywil Muhammadiyah sendiri Pemilik suara memilih 11 nama dari daftar tetap calon pengurus. Namun teknik dan instrumen yang digunakan sudah sangat maju.

Jika sebelumnya pemilihan masih manual, maka kali ini sudah menggunakan aplikasi komputer. Panitia pemilihan sudah menyiapkan perangkat pemilihan. 9 buah komputer menjadi instrumen utamanya. Pemilih tinggal memilih 11 nama dari 19 nama yang tersedia.

Pilihan nama harus 11. Tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. soal panitia pemilihan menjelaskan. Sistem dengan sendirinya akan menyeleksi. Kalau kurang tidak akan terkirim. Kalau lebih juga tidak. Proses pemilihan akhirnya berlangsung dengan tertib. Peserta dipanggil berdasarkan urutan struktur organisasi. Satu persatu nama dipanggil. Peserta langsung menuju meja komputer yang sudah disediakan. Tidak ada kendala yang berarti. Di depan komputer teknisi dan panitia siap membantu. Pemilih tinggal login sesuai kode yang diberikan kemudian login dan mengklik nama serta foto yang sudah di tampilkan. Pemanfaatan teknologi tidak menganulir substansi pemilihan. Metodenya tetap sama. Pemilik memilih 11 nama sebagai formatur. Itulah sistem demokrasi di Muhammadiyah. One man one vote, tetapi hanya untuk memilih formatur.

Selebihnya pemimpin tertinggi akan ditentukan dalam musyawarah formatur. Suara terbanyak belum tentu menjadi ketua. Semua bergantung pada hasil kesepakatan formatur terpilih.
Demokrasi yang diterapkan Muhammadiyah terbukti sangat efektif dan berkualitas. Terutama dalam mengurai polarisasi pendukung setiap calon.

Tidak ada sejarahnya pemilihan pemimpin di muhammadiyah terjadi dalam tensi tinggi. Para calon atau pendukung juga tidak berkampanye. Semua berjalan damai. Aman, tetapi dinamis. Setiap calon sudah melalui proses seleksi. Proses seleksi diatur berdasarkan tata tertib pemilihan. Tata tertib pemilihan sudah disepakati pada rapat pimpinan. Tentu tidak boleh bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muhammadiyah. Bagaimana dengan demokrasi kita?. Namun sepertinya belum bisa digeser. 

Gembira Bermuhammadiyah

Memilih bermuhammadiyah tentu bukan karena keterpaksaan, jika memilih dengan sukarela sudah seyogyanya warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah dalam bermuhammadiyah harus dengan gembira. Bergembira itu dimulai dengan ungkapan dan penguatan rasa syukur kepada Allah SWT dengan pilihan bermuhammadiyah bukan karena menganggap yang lain jelek, melainkan karena di Muhammadiyah menemukan kesamaan-kesamaan misi.

Sejak awal kehadirannya, Muhammadiyah memang bertujuan untuk memberi semangat kepada masyarakat. Hal itu merujuk pada Statuten Muhammadiyah tahun 1914 yang menyebutkan (1) memajukan dan membangkitkan pengajaran dan pelajaran Igama di Hindia Nederland, dan (2) memajukan dan menghidupkan kehidupan (cara hidup) sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya (anggota-anggotanya).

Oleh karena itu, dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah berusaha untuk membawa masyarakat kepada kemajuan, sekaligus dalam beragama diajak juga untuk bergembira dalam menjalankan ajaran Islam ataupun mengajar umum di Muhammadiyah yang terkandung dalam dua unsur memajukan dan memberi semangat.

Diharapkan dengan gembira dan syukur dalam berMuhammadiyah akan melahirkan sinergi dan harmoni di tengah perbedaan. Sebab, perbedaan bukan untuk dibenturkan melainkan untuk melahirkan 'suara' yang lebih bagus.

Selamat Atas terpilihnya Ayahanda H. Syamsi Sarman, S.Pd sebagai ketua dan Dian Sandi Utama, SE.I., MM sebagai sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Utara periode 2022 sd 2027

Kolaborasi kaum muda dan kaum tua menjadi terminologi yang tak terpisahkan dari sejarah dan perkembangan Islam modern, keterpilihan paket tersebut merupakan kombinasi yang tepat dalam memajukan indonesia, mencerahkan umat kaltara.

tak lupa juga,

Selamat Atas Terpilihnya Bunda Mardhiana, S.Pd Sebagai Ketua dan Ibunda Nurmin Majid, S.Pd Sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah Provinsi Kalimantan Utara Periode 2022 sd 2027


Selamat Atas terpilihanya Sri Nuri Inayah, SE sebagai ketua dan Wiliah, S.Pd sebagai sekretaris Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Provinsi Kalimantan Utara periode 2022 sd 2026

Fastabiqul Khairot