Berani Berpikir dan Bertindak Benar
Menghadapi zaman sulit, banyak yang jadi takut untuk berpikir dan bertindak benar. Ah, jangankan pada zaman sulit, pada zaman biasa saja, banyak orang yang takut untuk berpikir. Cari aman saja lah. Karena berpikir itu penuh risiko dan butuh keberanian. Sementara, menurut saja, tidak ada risiko, kita bisa menyalahkan pihak lain.
Memang lebih enak jadi komentator. Mengomentari tindakan dan keputusan orang lain. Begini salah, begitu salah. Aman kalau tidak bertindak, karena tidak akan pernah salah.
Keberanian, akan membedakan antara kata-kata dengan tindakan. Sementara banyak orang yang merasa aman dan nyaman dengan kata-katanya, di lapangan atau dunia nyata, lebih butuh tindakan praktis. Banyak halangan dan hambatan yang terjadi di kenyataan, daripada apa yang dipikirkan sebelumnya.
Pertanyaannya, beranikah kita untuk berpikir dan bertindak? Tidak sekedar berpikir dan bertindak serampangan, tapi berpikir dan bertindak secara benar. Apakah parameter kebenaran itu jadi menghalangi tindakan dan pikiran kita, atau justru memberi arahan yang lebih jelas supaya kita tidak salah tujuan?
Bakal banyak orang yang akan menyalahpahami ini. Melakukan dan memikirkan yang salah saja sudah susah, apalagi yang benar. Masalahnya, tidak semua orang suka dengan kebenaran, jadi pasti bakal ada fitnah terhadap kebenaran. Ini jadi bagian dari risiko yang perlu dipertimbangkan.