Literasi

Literasi Digital Kalimantan yang Makin Menggeliat

Rabu, 6 Juli 2022, 16:51 WIB
Dibaca 901
Literasi Digital Kalimantan yang Makin Menggeliat
Saya, Yusron dan Yusran (Foto: dok. Pribadi)

Pepih Nugraha

Penulis senior

Hari Selasa, 5 Juli 2022 selagi kami berliterasi selama tiga hari dua malam bersama pengungkit literasi nasional Yansen Tipa Padan, 5 jam waktu saya terpinjam oleh pelatihan jurnalistik lainnya, tetapi masih ada kaitan dengan literasi Kalimantan.

Saya memohon izin keluar sejenak dari "camp" diskusi di Grand Hyaat, Jakarta, untuk menuju Sahid Sudirman Center di mana sekretariat Apkasi berkantor. Pak Yansen tulus mengizinkan saya "menghilang sejenak", sedang dua penggerak literasi lainnya, Masri Sareb Putra dan Dodi Mawardi tetap mendampingi wakil gubernur Kaltara itu.

Di sanalah, di lantai 21 gedung itu pelatihan yang menghadirkan saya selaku mentor tunggal berlangsung.

Adalah penulis Yusran Darmawan yang mengundang saya untuk hadir pada pelatihan jurnalistik itu. Belakangan baru saya paham bahwa saya didapuk memberi insight jurnalistik dari A sampai Z untuk sebuah media online baru bernama apahabar.com. (demikian memang nama media online tersebut).

Alhasil, saya memberi pemaparan sebanyak dua sesi selama kurang lebih 5 jam dengan satu jam istirahat makan dan sholat. Sekitar 30 pemangku media baru tersebut hadir, mulai Pemred, Redpel, editor sampai jurnalis.

Hadirin mengikuti pemaparan saya dengan antusias di mana materi dapat dilihat dari televisi raksasa yang terpasang di depan dengan kursi membentuk huruf U, sedang saya cukup menjelaskan materi sambil duduk, seperti sidang DPR yang mengurusi nasib rakyat itu. Saya menjadi pusat perhatian selama 4 jam dengan tanya jawab yang demikian interaktif.

Dengan hadirnya apahabar.com, maka ini melengkapi media online berbasis Kalimantan.

Setelah Ytprayeh.com dan Borneopedia.com, kehadiran apahabar.com menunjukkan betapa literasi Kalimantan terus menggeliat, seiring bertumbuhnya platform digital.

Jika apahahabar.com dan Ytprayeh masih berplatform web, Borneopedia selangkah lebih di depan karena memiliki platform aplikasi maupun web. Borneopedia yang dipersiapkan menyambut kehadiran IKN ini dapat diunduh baik di PlayStore (android) maupun iOS (apple).

Adapan apahabar.com masih berkantor pusat di Kalimantan dan siap "bedol kota" untuk pindah ke Jakarta. Awak media yang kemarin saya beri pencerahan jurnalistik itu rupanya bagian dari "Biro Jakarta" yang mereka bentuk. Demikian serius awak apahabar.com membangun sebuah media, hingga dana awal sekian "M" (besaran angkanya saya rahasiakan, tetapi sangat fantastis) digelontorkan.

Menurut Yusran yang didapuk selaku direktur di entitas bisnis media tersebut, angka fantastis itu untuk mendanai ongkos produksi selama satu tahun. Luar biasa! Salut...

Selain memberi insight jurnalistik, saya menyampaikan masukan bagaimana seharusnya media online dibangun dan dijalankan dengan tetap bersandar pada code of ethics dan code of conduct, yang ujung-ujungnya menciptakan "good journalism".

Di akhir paparan, kepada Yusran saya menyerahkan buku terbaru terbitan Elexmedia Komputindo yang saya tulis berjudul "Tulislah! Proses Kreatif Menulis Berita, Feature, Fiksi

Selamat datang apahabar.com, selamat berkembang YTPrayeh.com dan Borneopedia.com, dan selamat atas menggelianya literasi Kalimantan!

***