Literasi

Gairah Literasi yang Tak Kunjung Padam

Minggu, 4 September 2022, 10:43 WIB
Dibaca 479
Gairah Literasi yang Tak Kunjung Padam
Empat Sekawan (Foto: dok. Pribadi)

Kita tetap bisa melakukan kegiatan literasi lagi dengan cara yang lain, tetap atas dasar hati yang Ikhlas.

Pikiran yang selalu memikirkan hal-hal yang benar. 

Ketika kita masih berusia muda, kita beraktivitas dengan sangat enerjik, kita tidak sadar pikiran muda kita sedang dituntun oleh hati dan jiwa muda kita, yang hari ini seharusnya semakin bijak, bahwa masa depan itu sungguh masih ada. 

Empat Sekawan -Masri, Pepih, Dodi dan saya- dengan porsi kapasitasnya masing-masing sedang mengukir masa depan yang pasti ada, karena kita sedang menjalaninya. 

Tidak ada yang tidak mungkin. 

Kawanku, Masri Sareng Putra, sedang bertalu-talu semangat hatinya menggedor pikirannya untuk beraksi di Google Book Store. Di Facebook dia bernazar hingga 100 bukunya terpajang di Google Books Stroke menutup akhir tahun ini.

Demikian juga Kawanku Pepih Nugraha yang  berpembawaan kalem dan "cool" sedang berimprovisasi merancang desain bukunya untuk bisa dipajang juga di etalase maya Google Books Store, karena keduanya telah terpicu "dunia alam tidak sadar mereka" oleh kawanku yang lainnya, Dodi Mawardi, yang lebih dulu telah sukses menduniakan buah karyanya melalui Google Books Store. Entah kapan giliran saya. 

Ternyata Literasi tidak sekedar mematuk tuts keyboard Laptop dan layar HP, tetapi tugas dan tanggung jawab untuk menduniakan buah karya literasinya, merupakan sisi lain yang amat penting untuk membangun negeri, tidak sekedar hanya untuk materi.

Materi hanya tujuan antara, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan sisi lain yang amat penting.

Sisi yang satunya bahwa bermain di Google Books Store juga menjadi media dalam meningkatkan Semangat Literasi Nasional.

"Menyelam sambil minum air", menjual buku so pasti akan mendatangkan hasil secara materi, tetapi tujuan mulianya: mendidik bangsa melalui torehan kata bijak nyata membangun kapasitas anak bangsa dari dunia literasi dan meningkatkan ranking Literasi Nasional Indonesia di dunia Internasional. 

Jadi tidak sederhana, kan?!

Boleh jadi Empat Sekawan ini sedang membangun kapasitas sekaligus mewujudkan nasionalisme Indonesia melalui kegiatan literasi. Ibarat pepatah "dian yang tak kunjung padam", membangkitkan gairah dan mewujudkan literasi nasional merupakan bagian saya juga.

Mari kita bangun pikiran besar ini untuk kebangkitan kembali rasa nasionalisme dengan daya kreatif yang tinggi mengelola potensi besar yang kita miliki!

Di tengah kesusahan rakyat, pemerintah malah menaikkan harga bahan bakar minyak. Seperti pemerintah, kita berempat juga menaikkan harga diri dan martabat literasi dengan berbagai kegiatan tanpa harus menyusahkan rakyat.

***