Literasi

BIOGRAFI |Tips dan Trik Menulisnya (2)

Minggu, 13 Juni 2021, 12:11 WIB
Dibaca 732
BIOGRAFI |Tips dan Trik Menulisnya (2)
Saya dan (beberapa) biografi yang kutulis dan terbitkan.

Tindakan, kegiatan, aksi seseorang dapat menjadi salah satu objek-bidik menulis biografi. Mendeskripsikan apa yang telah, sedang, dan yang akan dilakukan sang tokoh.

Bidang Tindakan

Bidang yang dapat dijadikan objek untuk mendeskripsikan seseorang ialah dengan mengangkat tindak tanduk atau perbuatan yang dilakukan sang tokoh.

Seorang penulis dapat mengikuti dengan saksama kemudian menuliskan dengan menarik tindak tanduk, perbuatan, dan gerak gerik sang tokoh dari suatu tempat ke tempat lain dan dari dari suatu kesempatan ke kesempatan lain.

Sesuatu yang khas atau hal yang unik dapat diangkat. Anekdot atau cerita-cerita langka tentang sang tokoh dapat pula menjadi pemicu yang menarik untuk menggarap deskripsi bidang ini.

Camkan bahwa deskripsi mengenai tindakan ini bukanlah eksposisi secara umum, namun khusus mengenai sang tokoh. “Marwan meninju Daud,” bukanlah contoh kalimat deskriptif yang baik. Mengapa? Sebab kalimat ini merupakan kalimat pernyataan biasa, tanpa coba menunjukkan sifat-sifat deksriptif yang dimaksudkan.

Contoh deskripsi bidang tindakan.

Tak lama selang pulang dari studi di Jerman, Susanto ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana orang bekerja di pusat pertambangan berlian. Di sana mata hatinya tercelik. Bahwa proses menambang berlian tidak sesederhana sebagaimana yang dikira.

Ketika usianya belum lagi menapak angka 30, Susanto bertekad ke Martapura. Kisah mengenai kejayaan pertambangan berlian di Martapura, Kalimantan Selatan,  telah lama ia dengar. Susanto ingin membuktikan dengan mata kepala sendiri.

Maka, suatu hari, di tengah-tengah kesibukan. Ia menyempatkan diri datang ke pusat pertambangan dan pendulangan berlian yang terletak di wilayah Kalimantan Selatan itu. Dengan mata kepala sendiri, Susanto menyaksikan bagaimana berlian digali dari perut bumi pertiwi. Lokasi penambangan sebenarnya terletak di Kampung Cempaka Putih, sekitar 5 km dari Martapura. Kita memang belum punya kota pemotongan berlian seperti Antwerp. Saat ini, hanya di Martapuralah berlian tanah Banjar ini dapat dipotong (cut).

Seperti diketahui, pusat pemotongan berlian dunia terdapat di Antwerp, Amsterdam, Johannesburg, New York, dan Tel Aviv. Baru-baru ini, dibuka di China, India, Thailand, Namibia dan Botswana. Bahkan, pusat pemotongan berlian termurah terdapat di  Surat in Gujarat, India. Setelah diproses dan dipotong jadi benda berharga dan bernilai intrinsik, berlian siap dipasarkan di pasar Martapura.

Sumber: Biografi Profesional DR. A.B. Susanto, 2009: 129.

Tags : literasi