Lakukan Tahapan Ini Agar Tulisan Makin Ciamik
Tahapan ini disebut sebagai REVISI atau perbaikan. Revisi merupakan tahapan menulis ketiga, setelah tahap Pra-Menulis dan tahap Menulis Draf. Tahap ini hanya dilakukan setelah Anda selesai menulis draf. Sebelum draf tuntas, jangan coba-coba melakukan revisi. Sebagian orang awam menyamakan revisi dan editing. Padahal keduanya berbeda. Revisi itu menurut KBBI adalah peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan. Intinya, membaca lagi draf yang baru selesai Anda tulis. Bisa sekali, dua kali, bahkan berkali-kali. Saya terbiasa menbaca dan membaca lagi draf sampai 11 kali! Sampai puas melakukan perbaikan...
Berikut ini hal yang bisa Anda lakukan pada tahap Revisi.
a. Percantik awal artikel
Pada tahap revisi, kita bisa melakukan perbaikan awal naskah. Bikin pembaca senang dengan awal naskah kita.
b. Periksa kelengkapan data dan fakta
Tulisan yang berbobot dilengkapi oleh data dan fakta. Semakin banyak data dan fakta tentu lebih baik. Meski harus tetap proporsional. Jangan sampai tulisan Anda bolong-bolong karena kekurangan data dan fakta. Naskah artikel sangat disarankan diperkaya oleh foto, gambar, tabel, atau grafik, agar selain tambah bobot, juga makin menarik.
c. Perbaiki pemilihan kata (diksi)
Ketika menulis draf, kita hanya menulis saja. Tak perlu banyak berpikir ini dan itu. Pilihan kata adalah yang seketika itu muncul dalam kepala. Pengulangan kata yang sama pada satu kalimat, salah satu yang paling sering terjadi. Wajar. Sebagian besar penulis melakukannya. Pada tahap revisi inilah, kita dapat memperbaiki pemilihan kata agar lebih enak dibaca.
d. Perbaiki susunan kalimat
Begitu pula susunan kalimat. Saat menulis draf, kita lupakan teori menulis dan menyusun kalimat yang benar. Menulis saja. Perbaikan dilakukan pada tahap revisi. Makin terbiasa menulis, maka makin minim kesalahan susunan kalimat. Revisi pun pasti minim.
e. Perbaiki struktur paragraf
Setelah kalimat, lanjutkan dengan perbaikan paragraf. Saya sangat terganggu dengan tulisan yang berpanjang-panjang dalam satu paragraf. Saya pikir semua pembaca pun demikian. Paragraf yang terlalu panjang menguras energi dan menyiksa mata. Oleh sebab itu, perpendek jumlah kalimat dalam paragraf. Makin pendek makin baik!
f. Perkaya dan pertajam isi
Tulisan yang bergizi tentu saja harus memiliki isi yang berbobot. Pada tahap revisi inilah, kita dapat memperkaya dan mempertajam isi, agar tulisan kita semakin berbobot dan bergizi buat pembaca.
g. Percantik ujung artikel
Nah, awal dan tengah (isi) sudah kita perbaiki, saatnya bagian paling ujung dari tulisan juga dipercantik. Akhir tulisan tidak kalah pentingnya dibanding bagian yang lain. Akhir tulisan bukan sekadar penutup, melainkan pemberi kesan. Berikan perhatian yang sama kuatnya terhadap isi dan kemasan. Tulisan di awal, tengah, dan akhir, merupakan pembentuk dari isi dan kemasan. Kita tak boleh mengabaikan salah satunya. Biasanya, sebagian besar penulis hanya mengutamakan isi. Tidak terlalu peduli pada bagian awal dan bagian akhir.
h. Utak-atik judul yang memikat
Judul bisa datang pada awal atau hadir belakangan. Kita dapat menentukan judul, ketika mulai berniat menulis, memilih tema, topik, dan sudut pandang. Namun demikian, kita juga bisa mengganti judul pada saat selesai menulis. Bebas-bebas saja. Pada tahap revisi inilah, salah satu kesempatan untuk mengutak-atik judul.
Selamat merevisi tulisan Anda. Tanpa melalui tahap revisi, maka tulisan Anda pasti buruk. Banyak salah tik, salah data, salah fakta, atau tidak enak dibaca. Revisilah tulisan Anda sebelum tulisan itu dibaca oleh orang lain.