Filosofi

The Darkest Hours

Minggu, 4 April 2021, 19:56 WIB
Dibaca 425
The Darkest Hours
the darkest hours

Saat paling gelap adalah saat di mana fajar kan menjelang. Malam hari. Buat kebanyakan orang merupakan saat untuk beristirahat, menenangkan pikiran, dan mengistirahatkan fisik, setelah seharian penuh bekerja keras membanting tulang, dari pagi hingga ke petang.

Namun malam hari kadang juga mencekam. Tempat berkumpulnya setan yang menggoda jiwa-jiwa manusia. Maka kita dianjurkan berdoa, mohon perlindungan Allah SWT yang menguasai waktu subuh. Mohon perlindungan dari kejahatan mahluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila gelap gulita. Dari kejahatan tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul atau membacakan mantra-mantranya. Dan dari kejahatan pendengki apabila ia dengki.

Sebuah doa yang sederhana namun lengkap. Kita tidak tahu kejahatan itu berbentuk apa dan berasal dari mana. Bisa kejahatan yang berbentuk fisik, bisa pula sesuatu yang tidak kelihatan, seperti sesuatu yang bersifat supranatural, atau pula rasa iri dengki orang lain. Ini yang kita tidak pernah tahu. Bisa saja kita merasa baik kepada orang dan tidak punya musuh, tapi orang lain yang menyimpan dendam kepada kita. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu. Maka kita dianjurkan untuk membaca salah satunya adalah surat Al Falaq ini menjelang tidur untuk memohon perlindungan kepada Allah dan mencegah kejahatan yang kita tidak berkuasa menolaknya.

Di samping hal-hal negatif, kejahatan-kejahatan yang bisa timbul di waktu malam, pada saat tergelap, juga merupakan momen yang tepat bagi sebagian kecil orang untuk khusyu' dan mendekatkan diri pada Allah SWT.

Di sepertiga malam terakhir, di saat kebanyakan orang masih terlelap dalam tidurnya, segelintir orang memilih untuk meninggalkan tempat tidurnya, mengambil air wudhu dan bergegas melaksanakan sholat tahajud, bermunajat, melantunkan doa-doa dan permohonan yang terindah pada Yang Maha Kuasa. Di sinilah letak penyerahan diri seorang hamba-Nya yang tak berdaya diuji di hadapan kemahakuasaan-Nya. Dan sholat di waktu malam lebih khusyu' dibanding waktu-waktu lain, karena itulah salah satu saat di mana doa diijabah, gangguan disingkirkan, pikiran dijernihkan, hati ditenangkan, dan konsentrasi difokuskan.

Waktu tergelap bisa menjadi metafora dalam kehidupan kita, bahwa pada saat-saat tersulit, saat tergelap, saat tersedih, saat kita ditimpa musibah atau kemalangan, adalah saat yang tepat bagi kita untuk memperbaiki diri kita. Bahwa setelah kegelapan sirna, akan segera terbit matahari yang menyinari kehidupan kita. Insya Allah.