Ekonomi

Belajar Perencanaan Ala Berang-berang

Rabu, 30 Maret 2022, 18:49 WIB
Dibaca 1.225
Belajar Perencanaan Ala Berang-berang
Manajer

“Menjadi Manajer yang Menginspirasi Pengikut.”

Tahukah Anda hewan berang-berang? Ya, seperti gambar yang saya tampilkan, begitulah bentuk hewan ini. Berang-berang termasuk hewan menyusuai. Selain itu hewan ini mempuyai reputasi sebagai hewan pekerja keras. Hewan ini selain terlihat imut mengemaskan, juga memiliki sifat pemalu. Saat kita naik perahu, saat berpasan denga hewan ini, mungkin kita akan mendengar bunyi celepuk pelan saat hewan berang-berang diam-diam meluncur ke dalam sungai.

Selain memiliki sifat pemalu, berang-berang hewan yang termasuk sibuk membangun tempat tinggalnya atau sarangnya, yang disebut sebagai pondok, atau dam. Percaya atau tidak, dahan dan ranting acak yang mereka gunakan dalam membangun ternya memiliki pola atau urutan tersendiri bagi berang-berang. Dalam koteks ini, berang-berang hewan yang memiliki rencana.

Hewan cerdik ini, walaupun membangun dam berdasarkan intuisi alami, menariknya struktur bangunan sangat potensial secara lokasi dan terkontruksi dengan baik. Jika di perhatikan, berang-berang memilih dan memperhatikan lokasi terbaik bagi pondok tempat tinggal keluarga berang-berang, tempat strategis untuk menampung satu kelompok, dan disekitarnya ada banyak bahan untuk pembangunan.

Keputusan-keputusan yang diambil bagian dari strategi keseluruhan yang didesain untuk melindungi kelompoknya. Sehingga, strategi tersebut dapat bertahan hidup dan berkembang biak, beranak cucu.

Dalam kasus hewan berang-berang dalam membangun strateginya, sama halnya dengan perusahaan.

Tanpa disadari, hewan berang-berang dapat disamakan dengan strategi seorang manajer—dalam hal strategi,dapat mengenali perusahaan, memilih dari sejumlah alternatif, dan memutuskan di mana akan membangun.

Jika ternyata lokasi, ukuran bangunan, konstruksi yang telah ditentukan tidak tepat, misalnya air hujan membanjari saat musim kemarau. Maka berang-berang itu biasanya mengambil keputusan yang keliru dan mengharuskannya membangun dari nol lagi.

Sama halnya, seperti produk yang tidak terjual, proses produksi yang terhambat, atau karyawan yang tidak termotivasi di perusahaan, maka tugas seorang manajer tahu bahwa ada keptusan yang harus menjadi perhatian manajer untuk di evaluasi. Untuk itu, penting strategi yang digunakan dan dapat menjadi pertimbangan, dan ada rencan-rencana yang perlu direkonstruksi.

Pada akhirnya, seorang manajer seringkali berperan melakukan tugas-tugas seremonial seperti menghadiri undangan dan menyambut tamu. Atau  sebagai seorang manajer bertanggung jawab untuk memotivasi dan menggerakkan unit-unit dibawahnya, bertanggung jawab dalam penempatan, pelatihan, dan mensosialisasikan tugas-tugas kepada karyawan. Selain itu, manajer melakukan hubungan dengan orang-orang yang bukan bawahan atau atasan diluar organisasinya dan memelihara perkembangan komunikasi dengan pihak diluar organisasi dan penyedia informasi.

***