Yansen TP: Vanili Jadi Komoditas Organik Unggulan Krayan

Dr. Yansen TP, pekebun sekaligus tokoh masyarakat Kalimantan Utara, meyakini vanili dapat menjadi komoditas unggulan baru di dataran tinggi Krayan.
Hal itu ia sampaikan seusai berkunjung ke perkebunan vanili milik Jen Alang di Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada 15/6/2025.
Kunjungan ke kebun vanili itu dilakukan setelah Yansen usai menghadiri rangkaian kegiatan Hari Pangan Organik (HPO) di Desa Tanjung Karya pada 13–15 Juni 2025.
Dalam acara itu, berbagai komunitas petani, pelaku usaha tani, dan penggerak pangan lokal memperkenalkan produk-produk pertanian organik khas Krayan yang berbasis kearifan lokal.
“Lama saya dengar tentang vanili, tetapi hari ini saya baru benar-benar yakin bahwa vanili sangat cocok dikembangkan di sini. Ia bisa menjadi bagian dari komoditas organik Krayan yang bernilai tinggi,” ujar Yansen di sela-sela kunjungan.
Perkebunan vanili yang dikembangkan oleh Jen Alang berada hanya sekitar 0,5 kilometer dari pusat Long Bawan. Tanaman vanili tumbuh merambat pada pohon-pohon penaung alami, dikelola dengan pendekatan pertanian berkelanjutan tanpa bahan kimia sintetis. Selain bernilai ekonomi tinggi, sistem ini juga menjaga keseimbangan alam Krayan yang masih relatif terjaga.
Menurut Yansen, Krayan memiliki semua syarat untuk menjadi sentra vanili organik: iklim sejuk, tanah subur, serta kesadaran masyarakat lokal terhadap pentingnya pangan sehat dan pelestarian lingkungan.
“Ini bukan sekadar potensi ekonomi, tapi juga bagian dari strategi ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis adat,” ujarnya.
Yansen mendorong agar pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan kekuatan masyarakat turut mendampingi petani-petani muda untuk mengembangkan vanili secara serius.
“Jika dikelola dengan baik, vanili bisa menjadi masa depan ekonomi Krayan yang berbasis nilai lokal dan berorientasi ekspor,” kata Yansen.