Budaya

Di Balik Festival Budaya Kayan, Terdapat Alat Musik Berusia 694 Tahun

Sabtu, 27 Agustus 2022, 11:41 WIB
Dibaca 773
Di Balik Festival Budaya Kayan, Terdapat Alat Musik Berusia 694 Tahun
Alat musik Tu'Bung

Festival seni budaya kembali di gelar. Kali ini, bagian dari masyarakat adat Dayak kayan yang menampilkan ragam seni tarian budayanya di padan liu burung, lapangan pro sehat intimung. 

Satu persatu sanggar seni tari dari beberapa desa yang ada di Malinau pun secara apik menampilkan kreasi tarinya. 

Tidak pula ketinggalan dari ibu kota tanjung selor pun turut serta meramaikan festival seni budaya Dayak kayan ini. 

Namun dari kreasi seni tari yang ditampilkan tersebut, terdapat daya tarik bagi penulis. Dimana terdapat salah satu alat musik tradisional yang ada di padan liu burung ini. Tertulis angka Th 1328 berbentuk kayu bulat yang disebut Tufung.

Jika menarik mundur dari tahun 2022 ke 1328 tahun silam. Usia alat ini sudah berusia 694 tahun lamanya. 

Tidak hanya itu, ada juga alat musik yang serupa dengan bentukannya kecil tertulis tahun 1862 atau sudah berusia 160 tahun. 

Tak pikir panjang, penulis pun mengabadikan momen tersebut melalui kamera sebagai memorian, dimana masih ada alat seni yang terjaga keasliannya tanpa di modifikasi. 

Hal itu  ditegaskan salah seorang tokoh masyarakat adat Dayak Kayan, Marten Lawai saat menceritakan tentang alat musik Tufung ini. 

Disampaikannya bahwa alat ini merupakan warisan nenek moyang terdahulu, yang digunakan ketika ada acara besar atau upacara adat dan pesta. 

"Alat musik ini digunakan di setiap keramaian. Baik itu penyambutan tamu," Ucap Marten. 

Sedangkan pembuatannya itu dari kayu bulat jenis kipil yang dilubangi untuk mendapatkan irama yang khas.Bahkan untuk merapikan kayu bulat menggunakan alat tradisional. 

Untuk di depan terdapat penutup yang terbuat dari kulit hewan baik itu dari kulit sapi atau pun kulit payau. Disisi lainnya untuk pengikat nya menggunakan rotan.

"Kalau tidak kencang pengaitnya. Tentu suara atau irama yang dihasilkan tidak akan maksimal," 

Disisi lainnya juga terdapat beberapa kayu sebagai kunci untuk merekatkan rotan-rotan tersebut.

Selain itu, Marten menyampaikan lagi alat musik berasal di desa langap, Kecamatan Malinau Selatan dan sudah tersimpan, serta dirawat sekian ratusan tahun. Bahkan  penyimpanannya tidak berada di tempat yang lembab. 

Diakui Marten, bahwa alat musik ini sebenarnya bisa dimodifikasi dengan mengukirnya. Namun untuk alat Tufung yang sudah ratusan tahun ini tidak diubah dan masih asli.

Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi sejarah budaya bagi anak anak generasi muda khususnya bagi generasi muda Dayak kayan. 

(SK)