Wisata

50 Tahun MAF Beroperasi di Indonesia: Melayani dengan Sungguh

Jumat, 27 Oktober 2023, 09:33 WIB
Dibaca 1.021
50 Tahun MAF Beroperasi di Indonesia:  Melayani dengan Sungguh
MAF: melayani dengan sungguh misi kemanusiaan.

Melayani, melayani lebih sungguh
Melayani, melayani lebih sungguh
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku
Melayani, melayani lebih sungguh
--syair lagu "Melayani, Melayani Lebih Sungguh"

Pas saja lirik lagu itu disematkan pada awak Mission Aviation Fellowship (MAF) dan lembaganya. Ungkapan syukur itu yang terasa nian menggetar pada puncak peringatan 50 tahun MAF.

Di Tarakan, Kalimantan Utara, pada 21 Oktober 2023, puncak peringatan 50 Tahun Mission Aviation Fellowship (MAF) di Indonesia digelar. Datang pula Presiden MAF dari Amerika menyaksikan pesta syukur dan gegap gempitanya.

Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan MAF di Indonesia. Sehari sebelumnya, pada 19 Oktober 2023, Jeremy, yang menjabat sebagai Manager Operasi MAF di Indonesia, menjadi pembicara utama dalam rangkaian acara peringatan 91 tahun misi C & MA di Indonesia yang dipusatkan di Long Umung, Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Baca juga Sejarah Peng-Kristenan Dayak Lundayeh

Dalam presentasi berbahasa Indonesia yang fasih, Jeremy menjelaskan sejarah dan peran penting MAF dalam misi kemanusiaan di Indonesia. Ia menyoroti bahwa selama setengah abad terakhir, MAF, yang didirikan oleh sekelompok orang Amerika berkeahlian penerbangan, telah dengan tekun melayani masyarakat Indonesia.

Tampak dalam gambar, sang pilot MAF, Joel --yang menerbangkan rombongan Dr. Yansen TP, Wagub Kaltara dan Ketua Umum Persekutuan Dayak Lundayeh (PDL) se-Indonesia serta tokoh literasi nasional-- jalur Malinau - Long Bawan pada 18 Oktober 2023, menyimpul senyum sumringah.

Bahagia melayani tampak memancar dari rona wajah sang pilot MAF setiap saat. Entah apa yang dikatakan Yansen, membuat sukacita tertebar di mana-mana. Sumber bahagia adalah pesan inti pelayanan MAF yang mengusung misi kemanusiaan, pancaran nyata kasih Tuhan di dunia.

MAF sungguh melayani dari hati!

MAF telah menjadi mitra yang tak ternilai dalam memberikan bantuan kemanusiaan, tanpa memandang etnis, agama, atau latar belakang sosial. Mereka telah menjalani perjalanan panjang dalam membantu warga Indonesia, mulai dari pedalaman hutan hujan Kalimantan hingga pulau-pulau terpencil di Nusa Tenggara.

Jeremy menegaskan bahwa MAF tak hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga memberikan harapan, cinta, dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. MAF bukan sekadar organisasi, tetapi bagian integral dalam membangun kesejahteraan dan memberikan bantuan dalam situasi darurat.

Baca Terbang Bersama Kumbang di Langit Kaltara

Selama setengah abad kehadirannya di Indonesia, MAF telah mengatasi berbagai rintangan untuk memberikan pertolongan rohani dan jasmani kepada yang memerlukan. Pada peringatan 50 tahun operasional MAF di Indonesia, harapan dan doa adalah agar MAF terus menjadi sumber harapan bagi yang membutuhkan bantuan di seluruh negeri ini.

Semangat kemanusiaan yang telah tertanam selama bertahun-tahun menjadi dasar kuat untuk masa depan yang lebih baik. Semua warga, tanpa terkecuali, yang berada di daerah yang dilayani oleh MAF dapat yakin bahwa mereka akan selalu mendapatkan pelayanan penuh kasih dalam upaya mereka untuk membantu sesama.

MAF, awalnya dikenal sebagai Christian Airmen's Missionary Fellowship (CAMF), berdiri pada tahun 1945 setelah tiga pilot Perang Dunia II bertemu untuk berdoa, mempelajari Alkitab, dan berdiskusi tentang penerbangan untuk misi misionaris. Organisasi ini terbentuk dengan tujuan utama membantu para misionaris mencapai daerah terpencil di seluruh dunia, sehingga lebih banyak orang bisa menerima bantuan fisik dan rohani yang sangat dibutuhkan.

Tampak Jeremy mengacungkan jempol yang diamini oleh penulis. Memang, MAF panjen oye! Tak syak. Pelayanannya memang oke punya.

Selama sejarahnya, MAF telah menjadi mitra penting bagi banyak misionaris dalam upaya mereka untuk mencapai daerah terpencil. MAF telah melaksanakan berbagai program pelayanan dan kemanusiaan di seluruh dunia, termasuk di antaranya suku Indian Auca, Zaire, Papua Nugini, Kalimantan Tengah, Meulaboh di Sumatera Utara, Mosquitia di Honduras, dan banyak lagi.

Mereka merespons dengan cepat ketika terjadi bencana, seperti di Meulaboh, dan telah memberikan bantuan kepada ribuan korban. MAF terus berinovasi dalam hal komunikasi dengan memasang GPS pada pesawat mereka dan menjadi yang pertama memasang penghubung satelit komunikasi di Goma, Zaire.

Pada tahun 2003, MAF merilis CD Bibliologia yang berisi 19 terjemahan Alkitab dan 125 literatur Kristen, yang sangat membantu dalam misi penyebaran ajaran agama. Mission Aviation Fellowship terus berkomitmen membantu para misionaris mencapai mereka yang membutuhkan di berbagai penjuru dunia. Mereka menyediakan berbagai layanan telekomunikasi dan mendukung organisasi Kristen dan kemanusiaan di seluruh dunia.

Dengan armada pesawat mereka yang mencapai 56 unit, MAF memiliki kemampuan untuk mengirim pilot ke daerah terpencil dengan cepat, yang mungkin memakan waktu berhari-hari jika menggunakan transportasi darat atau laut. Selain itu, MAF merespons kebutuhan gereja-gereja baru dengan menyediakan materi kepemimpinan dan sumber Alkitab digital melalui pendidikan jarak jauh.

MAF fokus pada lebih dari 300 organisasi Kristen dan kemanusiaan di seluruh dunia. Mereka terus berusaha mencapai jiwa-jiwa yang belum mendengar Injil, terutama lebih dari 588 juta orang yang hidup dalam suku terabaikan di 15 negara yang menjadi wilayah pelayanan MAF.

MAF sangat bersyukur atas dukungan dari berbagai pendukung yang mendukung dan mendoakan para pekerja yang melayani di daerah-daerah terpencil. MAF memiliki lima fokus utama pelayanan, termasuk penginjilan dan dukungan gereja, pengembangan komunitas, bantuan medis, respons krisis, dan pelatihan nasional.

Pembaca dapat berpartisipasi dalam pelayanan MAF dan berbagi berkat dengan membantu suku-suku terabaikan di wilayah-wilayah terpencil. Dengan dukungan komunitas orang percaya, MAF memiliki visi untuk membuat Injil dapat diakses oleh semua orang, di mana pun mereka berada.

MAF didirikan pada tahun 1945 oleh Jim Truxton dengan komitmen kuat untuk menyebarkan Injil kepada suku-suku yang belum mendengarnya di seluruh dunia.

Baca Pa' Upan: Monumen Kelahiran, Saksi, dan Legasi Yansen TP

Selama lebih dari setengah abad, MAF telah mengatasi berbagai hambatan untuk memberikan pertolongan, baik rohani maupun jasmani, kepada mereka yang membutuhkan. MAF bekerja sama dengan lebih dari 300 organisasi Kristen dan kemanusiaan, yang pada gilirannya telah mengenalkan banyak orang kepada Kristus.

Anda dapat mencari informasi lebih lanjut tentang kiprah MAF di Kalimantan dan pelayanan mereka di seluruh dunia melalui situs web resmi mereka.  Selain itu, juga dapat berlangganan newsletter mereka untuk mendapatkan pembaruan terkini tentang pelayanan MAF di seluruh dunia.*)