Literasi

Pa' Upan: Monumen Kelahiran, Saksi, dan Legasi Yansen TP

Rabu, 30 Agustus 2023, 19:50 WIB
Dibaca 956
Pa'  Upan: Monumen Kelahiran, Saksi, dan Legasi Yansen TP
Saya dan Gat di monumen kelahiran YTP.

Yansen TP adalah seorang penulis yang telah mengukir namanya dalam kancah literasi dan dunia publikasi nasional.

Dengan inisial ujung nama diri TP, yang merujuk pada Tipa Padan, nama ayah dan kakeknya yang sarat makna, Yansen TP telah menjelma menjadi seorang penulis produktif. Karya-karyanya memiliki dampak yang signifikan.

Menelurkan sejumlah buku yang tak hanya berlimpah tapi juga berkualitas, Yansen telah berhasil menarik perhatian berbagai penerbit ternama di Indonesia.

Buku-buku ciptaan Yansen TP memiliki jangkauan yang luas, dan penerbit-penerbit kenamaan seperti Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Bhuana Ilmu Populer, dan Penerbit Buku Kompas adalah beberapa di antaranya.

Meskipun begitu, tidak boleh dilupakan bahwa Penerbit Dayak, khususnya Lembaga Literasi Dayak, juga telah menjadi sarana bagi dua karyanya, yaitu "Dayah Lundayeh Idi Lunbawang" dan "Jejak Peradaban Manusia Sungai Krayan."

Di balik kesuksesannya sebagai seorang penulis, terdapat aspek yang mungkin terlupakan oleh banyak orang, yaitu biografi singkatnya.

Dalam bagian yang lazimnya berada di akhir buku, diperkenalkanlah tempat kelahiran Yansen TP, yakni Pa' Upan, Krayan. Sebuah tempat yang mungkin bagi banyak orang, hanya sekedar penanda pada peta topografi. Namun, bagi Yansen TP, tempat ini mengandung arti mendalam yang melahirkan perjalanan panjang menuju kesuksesannya.

Ulong batu tano' tinganak ini memberi pesan mendalam: tiap orang, pada galibnya, berhak menulis sejarahnya.

Masih jelas ingat saat saya bersama sahabat dekat, Gat Khaleb. Dari Long Padi, mengunjungi situs kelahiran Yansen TP.

Di sana, sebuah monumen sderhana dalam bentuk namun megah dlaam nama, tegak berdiri sebagai saksi bisu dari perjuangan seorang anak kampung, bukanlah kampungan. Seorang bocah yang pada kecil diajar sang ayah, Samuel Tipa Padan, mengejar impian dan meraih puncak prestasi.

"Sekolahlah kalia setinggi-tingginya!" begitu Yansen biasa meniru kembali pesan sekaligus wasiat sang ayah tercinta. Sayang sekali. Ayah tidak pernah menyaksikan. Ada 3 anak kandung Samuel Tipa Padan yang telah berhasil meraih sekolah tertinggi, yakni "Doktor", yakni: Yansen TP, Samuel Tipa Padan (alm.), dan Afri Tipa Padan. Kedua adik kandung Yansen ini pun, telah menerbitkan buku ber-ISBN yang nanti akan kita ulas.

Melalui perjalanan hidupnya, Yansen TP mengajarkan kepada kita semua bahwa tidak peduli dari mana asalnya. Ketika tekad dan usaha menyala, batasan-batasan dapat ditembus, dan sukses dapat dicapai.

Mengapa Yansen TP bisa mengatasi segala tantangan dan memahami esensi perjuangan? Jawabannya tentu tersemat dalam rangkaian cerita yang menunggu untuk diungkap.