Literasi

Sejarah Peng-Kristenan Dayak Lundayeh

Senin, 16 Oktober 2023, 09:06 WIB
Dibaca 849
Sejarah Peng-Kristenan Dayak Lundayeh
Penampakan cover muka buku karya pendeta Jastin.

Run down rangkaian acara HUT Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII 2023) ke-91 di Long  Umung, Krayan Timur pada 19 Oktober 2023. Tertera di situ nama Dr. Yansen TP dan Masri Sareb Putra pada acara launching dan bedah buku The Call of the Wild People of Dayak Lundayeh of Krayan.

Tokoh literasi nasional, Yansen TP akan membedah buku yang materinya ia kuasai "di dalam kepala". Dalam terang pengetahuan, hidup, dan menghidupi sejarah Lundayeh, Yansen sangat mumpuni mengupas tuntas buku itu dalam horizon sejarah.

Apalagi, pendiri dan pemilik media kita ini telah meneliti dan mempublikasikan sejumlah buku terkait topik, antara lain Dayak Lundayeh Idi Lun Bawang - Budaya Serumpun di Dataran Tinggi Borneo (2017), Hidup bersama Allah Jadi Produktif (2020), dan Jejak Peradaban Manusia Sungai Krayan tandem bersama Masri Sareb Putra (2022).

Sementara Masri, sebagai Penerbit, akan memaparkan proses kreatif buku ini. Menempatkannya dalam konteks literasi dan kebangunan rohani yang menjadi salah satu tugas perutusan setiap orang Kristen: mewartakan yang baik ke dalam hati orang.

Buku ini dapat dilihat sebagai suatu upaya mengabadikan apa yang sementara seperti saripati yang menjadi judul narasi ini.

Buku ini adalah sebuah upaya yang patut diacungi jempol dan seharusnya disambut dengan sukacita. Pasalnya, di tengah gejolak besar yang ditimbulkan oleh gangguan peradaban yang mempengaruhi semua masyarakat di seluruh dunia dengan teknologi terkini di abad ini, sering kali sejarah dilupakan oleh banyak orang.

Akibat dari gangguan peradaban ini, tampaknya fokus banyak tulisan dan literatur mulai menjauh dari sejarah.

Oleh karena itu, karya Jastin Michaels tentang sejarah Injil di daerah Krayan, Kalimantan Utara, sangat dihargai.

Sejarah, atau history yang dapat diterjemahkan sebagai "kisah-Nya," bisa dianggap sebagai "Tindakan Tuhan dalam perjalanan hidup umat manusia yang menggambarkan kekuasaan dan kemuliaan-Nya melalui Injil Yesus Kristus dalam berbagai konteks."

Sejarah Injil yang dibahas di Kalimantan Utara, Krayan, bukan sekadar catatan atau dokumen, melainkan juga upaya untuk menghidupkan kenyataan campur tangan Tuhan dalam kehidupan manusia melalui Injil Yesus Kristus, terutama di kalangan suku Dayak Lundayeh.

Kenyataan akan Tuhan ini meninggalkan tanda dalam peristiwa Injil dalam konteks yang disajikan oleh para pengabar (misionaris dari Christian and Missionary Alliance) yang mentaati Amanat Agung Yesus Kristus.

Kehadiran buku ini bukan hanya untuk memperluas koleksi laporan perjalanan misionaris, tetapi juga memberikan wawasan yang mendidik, memberdayakan, dan menginspirasi.

Ini adalah pengingat akan masuknya Injil ke wilayah Krayan yang ke-91, sebuah buku yang merupakan bagian dari sejarah perjalanan, petualangan, dan perjuangan Tuan Jastin A. Michael dalam menulis sejarah penyebaran Injil, terutama di pedalaman Kalimantan.

Membaca, dan bertemu langsung, dengan lembar demi lembar dari total 250 halaman buku ini akan meninggalkan kepuasan tersendiri. Maka: Tolle et lege!

Penulis mengakui dalam catatan awal bahwa tidak mudah untuk mendapatkan data perjalanan, pelayanan, kehidupan, dan bahkan makam misionaris. Namun, visi kuat, keberanian, dan tekad yang teguh dalam jiwa Jastin menghasilkan kesuksesan dan mewujudkan kenyataan.

Penemuan makam pejuang kehidupan di luar daerah tugasnya juga sangat menarik. Sebenarnya, makamnya bukan yang terpenting. Yang terpenting adalah kisah perjuangan dan kematian yang membawa penyelamatan bagi masyarakat di Borneo.

Perjuangan Pendeta William Ernest Presswood untuk memperkenalkan Injil (kabar baik) Yesus Kristus, menjadi pusat, tak peduli apa konsekuensinya. Pengalaman hidupnya menunjukkan kebesaran jiwa yang sangat militan karena kesetiaannya kepada pesan besar Yesus Kristus. Ini adalah dedikasi yang teguh.

 Presswood telah menyelesaikan perlombaan dan memelihara iman sebagai warisan kehidupan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Paulus. Ini adalah dasar kokoh dalam jiwa Presswood, sehingga suku-suku Dayak Lundayeh dan suku lain di sekitarnya dapat melihat cahaya kemuliaan Tuhan.

Buah-baik hasil dari "pahlawan iman" ini adalah pendirian Gereja Kemah Injil di daerah Mentarang, Krayan, dan Malinau di Indonesia.

Kumpulan materi untuk buku ini yang telah dikumpulkan sejak tahun 2014 menunjukkan bahwa penyusunan buku sejarah ini bukan perkara cepat. Pencarian makam misionaris di pemakaman Belanda di Jawa Timur memiliki daya tarik tersendiri - ini memperlihatkan kehidupan, perjuangan, dan dedikasi yang luar biasa. Meskipun makam itu tidak boleh disembah, itu memberikan kesadaran akan monumen sejarah yang memiliki nilai edukatif.

Ini adalah perjuangan yang layak diakui. Selain kisah pelayanan Presswood dan rekannya, buku ini juga memuat kisah tentang kehidupan misionaris lain dan sejarah pendidikan teologis yang memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Gereja Kemah Injil di Indonesia, terutama di Kalimantan Tengah, dan secara umum di pulau-pulau Indonesia.

Sudahlah tentu bahwa membaca, dan bertemu langsung, dengan lembar demi lembar dari total 250 halaman buku ini akan meninggalkan kepuasan tersendiri.

Maka: Tolle et lege!

Tentang Penulis Buku Ini
Jastin A. Michael. Dia tinggal di Krayan, Kalimantan Utara. Bersama Ayanda Michael, Ibu Yohana, dan saudaranya.

Saat ini, dia menjabat sebagai Ketua Lembaga Gereja Kemah Injil Indonesia di wilayah Krayan.

Jastin adalah lalumnus  STT Wilfinger tahun 2019 dan saat ini sedang menjalani studi di STII Yogyakarta, STT Jaffray Jakarta, dan STT Jaffray Makassar dalam program master teologi.

Dia lahir pada 9 Mei 1995 di Pa’ Kebuan. Dia mengajar paruh waktu di STTW Krayan. *)

Tags : literasi