Buku | Mengabdi dengan Hati, Mewariskan Inspirasi: Membaca Biografi Daud Ipid

Api Semangat Lentera yang Pernah Hidup dari Dusun Terpencil
- Judul: Biografi Daud Ipid: Ayah, Guru, dan Idolaku (Memorable Kehidupan, Perjuangan, dan Pengabdian yang Tak Terlupakan)
- Pengarang: Pdt. Dr. Yulius Daud, M.Min., M.Pd
- Editor: Dr. Lio Bijumes, S.Sos., M.M.
- Foto Sampul: Arbain Rambey
- Penerbit: CV Bintang Semesta Media
- Cetakan Pertama: Januari 2025
- Tebal: xii + 146 halaman; 15 x 23 cm
- ISBN Cetak: 978-623-129-270-4
- ISBN Digital: 978-623-129-269-8 (PDF)
YTPRayeh.Com -- Perjalanan hidup seseorang adalah rangkaian kisah yang penuh dengan pengalaman berharga, baik suka maupun duka. Setiap kejadian memiliki makna dan pelajaran tersendiri yang dapat membimbing seseorang dalam menentukan langkah berikutnya. Dalam perspektif ini, buku Biografi Daud Ipid: Ayah, Guru, dan Idolaku menghadirkan kisah inspiratif seorang pemuda Dayak Lundayeh dari sub-suku Dayak Lengilo’ Binuang, yang berasal dari Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Bagi keluarga besar, anak, dan cucu-cucunya, Daud Ipid adalah sosok yang menjadi teladan dan sumber inspirasi. Oleh karena itu, penulisan biografi ini bukan sekadar penghormatan terhadap jejak hidupnya, tetapi juga sebagai upaya untuk mengenang perjuangan dan dedikasinya bagi masyarakat Dayak Lundayeh. Ia mengabdikan dirinya dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, keagamaan, adat istiadat, hingga kegiatan sosial.

Buku ini tidak hanya berisi perjalanan hidup sosok Daud Ipid, tetapi juga menggambarkan berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di Krayan, yang berdampak pada kehidupan masyarakat Dayak Lundayeh.
Baca Juga Tulisan Lainnya: Mengenal Budaya DAYAK LENGILU di Dataran Tinggi Borneo
Meski tidak mungkin merangkum seluruh pengalaman hidupnya, kisah-kisah yang diangkat dalam buku ini bertujuan sebagai pengingat akan perjuangan dan jasa-jasa beliau.
Selain itu, aspek keluarga turut mendapat perhatian dalam biografi ini. Harapannya, buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus, termasuk anak, cucu, dan cicitnya, agar mereka terus mengenang nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Daud Ipid. Biografi ini bukan sekadar dokumentasi sejarah, tetapi juga cerminan teladan hidup yang dapat dijadikan panutan oleh siapa pun yang membacanya.

Mengingat kembali peristiwa masa lalu pada usia 86 tahun (12 Desember 2024) tentu bukan hal yang mudah bagi Ayah Daud Ipid. Oleh karena itu, buku ini memuat catatan dari hal-hal yang masih dapat diingatnya dengan jelas.
Kepada para pembaca yang budiman, semoga buku ini dapat menjadi jendela bagi Anda untuk memahami sejarah dan perjalanan hidup seorang Daud Ipid. Ia adalah sosok yang telah mengabdi dengan hati dan mewariskan inspirasi bagi banyak orang.
Selamat Membaca!