Narasi Pemimpin Muda Untuk Indonesia
Narasi Pemimpin Muda Untuk Indonesesia
Edrida Pulungan
Gelap
Jelang fajar yang berfijar terang
Saat embun meninggalkan dedaunan
Dalam hiruk pikuk shubuh yang mengejar senja
Engkau diam dalam zikir dan pikir
Mengeja
Menghitung
Membaca sebuah narasi bangsa
Mengalir dari titik nadir
Membuat detak jantungmu berdesir
Apakah engkau akan sampai disana?
Menuju Jejak- jejak perjalanan keabadian
Bernama kesetiaandalam kedigdayaan bangsa
Engkau membaca
Nafak tilas tiga setengah abad
dan kejayaan masa lalu
Harumnya nama bangsamu
Dalam titah raja-raja
Samudera Pasai, Sriwijaya hingga Majapahit
Engkau dengar kisah
Sang pelopor
Sang pejuang
Sang Pencerah
Sang Pendiri bangsa
Yang meski seiring sejalan bergandengan tangan
Menjinakkan ego yang berpetualang dalam keragaman perbedaaan yang harus
satu
Bhinneka Tunggal ika
Demi nusantara yang berdiri tegak diantara bangsa-bangsa dunia
Setelah terseok sekian lama dalam penjajahan yang merajalela
Wahai Pemimpin muda bangsa
Hari ini engkau harus lunasi janjimu
Dalam sebuah narasi Indonesia Jaya hingga titik tanpa koma
Narasi tentang kesetiaan, cinta dan baktimu pada negeri
yang mengalir dalam denyut nadi dandarahmu
Membayangkan senyum anak-anak bangsa yang unggul sejahtera
Menuju masa depan gemilang, cemerlang membentang
Di negeri Khatulistiwa
Wahai engkau sang pejuang
Pemimpin muda masa depan bangsa
Rakyat menunggumu didepan mengambil estafet kepemimpinan
Yang harus kau rekonstruksi ulang
Eja ulang dua dinding bathinmu
Eja rasa dan asamu
Rasa cinta baktimu pada negeri ibu pertiwi
Asasemangat juangmu yang menggelora
tertempa tak berhenti
Sanggupkah Engkau menjadi calon pemimpin bangsa terpilih
Dinegeri ini
Bacalah sebaris narasi
Engkau mengerti tentang sejarahmu sebagai anak negeri
Karena Engkau terlahir dari rahim
keberanian, kesetiaan, pengorbanan dan harapan
Jangan engkau diam dalam kelam
Terlena mencari kata kunci
Bacalah sandi
Pecahkan teka-teki sebuah narasi
Pemimpinku
Hari ini engkau harus lunasi janji
Membangun sebuah narasi Indonesia menuju harapan baru
Narasi tentang kesetiaan, cinta dan baktimu pada negeri
Semoga mengalir dalam denyut nadi dan darahmu
Menuju Indonesia abadi
Istana Negara, 17 Agustus 2017