Politik

Pemimpin Muda Yang Paripurna Bukan Terlena

Selasa, 30 Mei 2023, 07:07 WIB
Dibaca 939
Pemimpin Muda Yang Paripurna Bukan Terlena
Ilustrasi pemimpin perempuan (Foto: istimewa)

"Sekarang ijazah tidak terlalu penting lagi", keluh temanku yang baru saja lulus sarjana, saat kami nongkrong di kedai kopi malam itu. 

"Susah cari kerja kalau pakai ijazah, harus pakai orang dalam dan lebih-lebih ada uang pelicin". Sambungnya dengan nada pesimis.

Teman lain yang sudah lebih dulu bekerja di instansi pemerintah daerah nyeletuk,

"Sama aku juga kerepotan mencari modal untuk buka usaha sampingan, ribet dan banyak syaratnya", dengan raut muka tampak tak puas dari pemuda berusia 20 an itu.

Dua cerita di atas bukan tanpa alasan. Meski hanya segelintir celotehan, saya menduga hal senada juga dialami beberapa anak muda di luar sana. Isu pembukaan lapangan kerja yang sedikit dan sulitnya menemukan permodalan dalam berusaha, bukan hal yang tabu untuk dibicarakan. Di sisi lain memang pemerintah sudah berusaha mengatasi persoalan tersebut dengan berbagai kebijakan yang telah dibuat. Kuncinya ada di pemegang dan pembuat kebijakan itu sendiri. 

Kebijakan lahir dari orang yang berkuasa dan memiliki kewenangan untuk membuatnya. Pada jabatan publik, pemimpin dihasilkan dari sistem pemilihan umum secara langsung oleh rakyat. Maka munculah istilah pemilu adalah pesta rakyat.

Tahun depan Indonesia akan menggelar pemilihan umum secara serentak, presiden dan wakil presiden serta anggota DPR, DPD dan DPRD pada 14 Februari 2024. Dilanjutkan pemilihan kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia pada 27 November 2024. Tahun ini sebenarnya sudah memasuki tahun politik , karena tahapan sudah mulai berlangsung dan terakhir telah dilakukan pencalonan calon anggota legislatif oleh partai politik baik pusat maupun di daerah.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz mengatakan bahwa Pemilu 2024 nanti akan didominasi pemilih muda. Pemilih dengan rentang usia 17-40 tahun itu mendominasi hingga 60% atau sekitar 110 juta dari total pemilih (Media Indonesia, 2023).

Melihat data tersebut anak muda diharapkan ikut berpartisipasi dalam pesta rakyat itu. Ada yang masuk partai politik dan maju sebagai calon legislatif maupun eksekutif, ada juga yang terlibat sebagai penyelenggara pemilu di berbagai daerah. Dan yang lainnya juga ada yang berpartisipasi di luar sebagai pemantau sekaligus pemerhati pelaksanaan pemilihan nanti. Berbagai langkah itu secara jujur ​​​​patut diapresiasi dan dihargai.

Pertanyaan sederhananya, anak muda yang seperti apa? Atau kita sebut sebagai pemimpin muda yang bagaimana? Dalam mengatasi berbagai persoalan yang terjadi khususnya di kalangan pemuda itu sendiri.

Menurut pemahaman saya yang terbatas ini, setidaknya ada tiga kriteria yang harus dimiliki oleh pemimpin muda:

1. Pemimpin yang mengerti masalah dan punya solusi (problem solver)

Calon pemimpin entah di berbagai posisi baik tua maupun muda, harus mengerti persoalan yang menimpa rakyat. Dengan itu, dia akan bekerja mencari solusi untuk kepentingan bersama. Sehingga ketika menjadi pemimpin, sudah tahu apa yang hendak dikerjakan. Bahayanya ketika ia tidak mengerti masalah sudah pasti akan gelagapan dan sangat potensial untuk dikendalikan oleh orang lain yang memiliki kepentingan jahat.

2.Pemimpin yang cerdas

Seorang pemimpin sudah sepatutnya memiliki kecerdasan. Baik secara intelektualitas maupun emosionalitas. Hal ini akan sangat membantu dalam menjalankan kepemimpinan nantinya. Dari sinilah muncul ide, gagasan dan pemikiran yang kreatif, inovatif serta solutif. Ini akan membantu dalam membuat berbagai kebijakan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

3.Pemimpin yang memiliki etika dan berintegritas

Sikapnya, kejujuran dan transparansi merupakan fondasi bagi seorang pemimpin. Terlebih soal etika dan moral. Jika ini terlewatkan, maka pemimpin cenderung akan memuaskan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Dampak akutnya, akan terjadi korupsi dan rendahnya moral pemimpin tersebut.

Selain tiga kriteria di atas, pemimpin muda juga harus memiliki karakteristik berikut:

1. Terbuka terhadap kritik dan mampu mempersatukan

Pemimpin yang tidak anti kritik adalah seseorang yang terbuka bagi siapapun untuk memberi masukan pada setiap kebijakan yang dibuatnya. Ini bertujuan agar setiap orang memiliki kontrol terhadap pemimpin yang terpilih. Asal jangan sampai mencaci maki, menghina, dan menyebarkan kebohongan. Sehingga pemimpin akan mampu mempersatukan seluruh masyarakat yang beraneka ragam. Mempersatukan disini bukan dimaknai menyeragamkan atau menyamakan semuanya, tetapi menjadi satu dalam bingkai perbedaan dengan landasan negara kesatuan untuk mewujudkan cita-cita bersama.

2. Cakap dalam memimpin dan kredibel

Hubungan pemimpin dan yang dipimpinnya akan terbangun baik karena kepercayaan. Masyarakat percaya pada pemimpin dan begitu pula sebaliknya. Sehingga kemampuan dalam memimpin perlu diperhatikan. Prioritas mana yang harus diselesaikan, apakah pendidikan, lapangan kerja, ekonomi atau yang lain. Maka kecakapan pemimpin dan kepercayaan dari publik akan menjadi api semangat dalam mengatasi berbagai masalah dan mengutamakan kepentingan bersama yang mendesak.

3. Bijaksana

Pemimpin yang akan dikenang oleh publik adalah ia yang meninggalkan jejak yang bermanfaat dan dirasakan warganya. Kebijaksanaan penting bagi seorang pemimpin. Ketika keadaan darurat negara maka pemimpin sudah selayaknya merangkul lawan-lawan politiknya. Ini dimaksudkan sebagai langkah bersama menghadapi musuh yang jelas berbahaya bagi kemanusiaan. Sikap yang demikian hanya salah satu contoh saja. Ke depan pemimpin yang bijaksana, harus bisa menyebarkan keadilan dan kesejahteraan tanpa pandang bulu bagi masyarakat.

Gabungan kriteria dan karakteristik diatas memang terkesan ideal. Tetapi para pemimpin terutama dari kaum muda yang telah memiliki keduanya, saya yakin akan mampu membawa Indonesia menjadi negara maju, adil, makmur dan sejahtera. Sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa dan menjadi pemimpin muda yang paripurna.

Arkian, apakah ada tokoh pemimpin yang memiliki seluruh kriteria dan karakteristik di atas? Kalau tidak semuanya, mari cari minimal yang paling mendekati dan jika belum ada maka tanggung jawab kita semua untuk menciptakannya. 

Sumber: https://m.mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/570615/jumlah-pemilih-muda-capai-60-bakal-jadi-penentu-pemilu-2024