Literasi

Resensi Buku : Mengkhianati Keputusan Sendiri

Senin, 7 Maret 2022, 05:55 WIB
Dibaca 636
Resensi Buku : Mengkhianati Keputusan Sendiri
Buku Mengkhianati Keputusan Sendiri, Memoar Politi YTP:Refleksi Perikehidupan Politik Indonesia

Judul Resensi  : “Pengkhianatan” Seorang  Pemimpin

Judul Buku      : Mengkhianati Keputusan Sendiri, Memoar Politik YTP: Refleksi Perikehidupan Politik Indonesia

Penulis             : Dr. Yansen T.P., M.Si

Cetakan           : Pertama, 2022

Penerbit           : Kompas

Tebal Buku     : xlvi+ 402 Halaman

ISBN                 : 978 – 623-346-374-4

Harga Buku     : Rp. 89.000

Sinopsis

Waktu terus bergerak, tanpa daya menarikmu kedalam pusarannya. “segala sesuatu ada waktunta” ungkapan bijak kaum cerdim cendekia. Waktu sangat bermakna dalam hidup manusia. Setiap momen bagi setiap orang telah disediakan Sang Ilahi. Satu hal penting harus kita ketahui, bahwa hidup di dunia ini tidak abadi, waktu kita terbatas, dan tak pernah terulang lagi.

Menerima Amanah sebagai wagub kaltara adalah pengkhianatan keputusan untuk tak lagi terjun kedunia politik birokrasi. Bukan hanya ingin sepenuhnya Bersama keluarga, alas an utamnya adalah kesadaran pentingnya regenerasi guna memperkuat eksistensi berbangsa dan bernegara. Akhirnya muncul pertimbangan, jangan sampai kesempatan yang kita miliki untuk memperjuangkan kepentingan rakyat menjadi kekecewaan di akhir hidup ini.

Dengan keputusannya, Yansen ingin berjuang untuk memperkuat kesadaran etika politik pembangunan yang menempatkan manusia sebagai pelaku dan tujuan pembangunan. Harapannya terbentuk karakter dan kepribadian bangsa yang mandiri dalam semua sendi kehidupan dan berdaulat dikancah pergaulan dunia.

Resensi

Mengkhianati Keputusan Sendiri merupakan buku yang ditulis oleh Dr.Yansen T.P.,M.Si seorang Wakil Gubernur Kalimantan Utara. Buku ini berisi pengalaman nyata dari Yansen tentang perjuangan dan pengorbanan yang dipenuhi dengan motivasi untuk para pembaca. Dr.Yansen T.P., M.Si merupakan seorang wakil gubernur yang gemar menggeluti dunia literasi. Keaktifan beliau dalam dunia literasi juga dibuktikan dengan hadirnya portal  YTPrayeh.com dan buku-buku yang beliau terbitkan.  Selain buku berjudul “Mengkhianati keputusan Sendiri”, karya yang tidak kalah terkenal adalah “Kaltara Rumah Kita”.

Dalam buku berjudul mengkhianati keputusan sendiri ini, Dr Yansen T.P., M.Si mengisahkan bagaimana konflik batin yang terjadi disaat beliau dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Antara kepentingan pribadi, kepentingan keluarga dan kepentingan orang banyak yaitu masyarakat Kalimantan utara. Dari konflik batin yang penulis hadapi akhirnya muncullah solusi untuk  mengkhianati keputusan sendiri.

Berkhianat dalam hal ini bukan merupakan suatu konotasi yang negatif. Keputusan yang diambil oleh Yansen  juga dilandasi oleh kepentingan yang besar, kepentingan orang banyak, yaitu Rakyat Kaltara.

Mengkhianati keputusan sendiri adalah keikhlasan berkorban untuk melayani tanpa melihat kedudukan, jabatan dan materi. Seperti kutipan yang penulis tuangkan dalam buku ini yaitu Pemimpin itu ibarat seorang sutradara. Dialah dirigen yang mengatur jalannya pemerintahan sehingga menjadi suatu orchestra yang harmonis. Sutradara tidak bekerja untuk dirinya sendiri, tetapi untuk seluruh pihak yang terlibat didalamnya. Yang ujungnya adalah untuk kepentingan orang banyak, dalam hal ini adalah masyarakat kaltara (hal 339)

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman birokrasi dan politik Yansen. Tidak hanya kisah pengalaman politik namun Yansen juga memberikan motivasi disetiap bagian bab buku serta berinovasi melalui Gerakan dan strategi Yansen dalam membangun desa selama kepemimpinannya dan dunia literasi yang gemar digelutinya

Kelebihan

Kelebihan buku ini yaitu merupakan pengalaman nyata penulis sehingga mampu memberikan motivasi serta pengalaman Leadership kepada pembaca, Cover buku yang menarik menggambarkan makna dari isi buku dan citra Yansen sebagai wakil gubernur kaltara dengan adanya background pulau Kalimantan di dalam cover. Buku ini cocok dibaca oleh kaum intelektual dan politikus karna mampu membawa pembaca untuk melihat kondisi politik Indonesia saat ini.

Kekurangan

Kekurangan dari buku ini yaitu terdapat istilah bahasa asing maupun istilah politik yang tidak diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, sehingga membuatnpembaca kesulitan memaknai cerita.