Literasi

Setiap Orang Perlu Manajemen

Senin, 14 Februari 2022, 08:51 WIB
Dibaca 684
Setiap Orang Perlu Manajemen
Buku topik manajemen ketika saya jadi co-author bersama seorang pakar.

Bukan hanya manager. Tiap orang perlu menguasai keterampilan manajemen. Tak peduli siapa? Apa pekerjaan. Dan jabatan.

Sebab manajemen melekat pada setiap orang hidup. Bagaimana mengatur seluruh waktu, diri-sendiri, pekerjaan, cita-cita, mimpi, dan sebagainya. Semuanya adalah ihwal manajemen!

Bahkan, tidak melakukan sesuatu pun, termasuk manajemen juga. Yakni merencanakan apa yang tidak dilakukan. Dan perspektif "first things first". Mendahulukan hal yang wajib didahulukan.

***

Itu latar. Mengapa pakar manajemen strategik, AB Susanto mengajak saya tandem menulis buku setebal 488 halaman ini.

Penerbitnya bukan alang kepalang. Salah satu penerbit tertua di negeri Pancasila: Gramedia Pustaka Utama.

Buku ini terbit tahun 2010.

Saya membilangnya, sebagai buku hasil buah karya. Sebab lebih dari 3 penulis, saya tidak pernah mereken sebagai buku (saya).

***

Buku ini dianggap seimbang. Memaparkan teori manajemen di satu pihak. Namun juga ada sisi down to earth-nya. Bagian saya, lebih pada menarasikan hal-hal biasa. Yang dialami setiap orang, setiap hari. Setiap waktu. Bahkan, setiap saat.

Diakui atau tidak.

Anda bisa rutin menulis di Web ini juga adalah karena mafhum dan mahir manajemen. Tanpa bisa mengatur waktu, diri-sendiri, hobi, dan pekerjaan; Anda tidak (pernah) bisa menulis teratur.

Ilustrasi buku ini sebentuk kristal permata. Yang memendar sinarnya ke segenap penjuru.

Terdiri atas 60 mutiara. Diuntai dalam 9 Bab.

***

Pada mulanya, saya bertanya. "Mengapa pakar manajemen, seperti Prof. AB Susanto, mengajak saya menulis buku manajemen?"

Jawabannya tidak instan saya temukan. Kemudian, saya baru mafhum. Ada seorang penulis biografi Amerika Serikat. Namanya Burns. Ia menulis kisah hidup para presiden Amerika. Lama-lama, Burns menjadi ahli di bidang kepemimpinan dan manajemen negara.

Saya telah menulis banyak buku biografi. Bisa jadi, itu sebab Susanto mengajak saya menulis buku ini. Agar berimbang.

Buku ini enaknya dibaca sendiri.

Tags : literasi