Literasi

BIOGRAFI |Mengeksplorasi WATAK (3)

Selasa, 15 Juni 2021, 11:54 WIB
Dibaca 493
BIOGRAFI |Mengeksplorasi WATAK (3)
Saya dan beberapa buku biografi.

Watak sebenarnya abstrak. Namun, kerap muncul dalam ekspresi, atau tindakan-aksi. Seorang penulis Biografi dapat mengeskplorasinya. Sedemikian rupa, sehingga menjadi bidang kajian yang menarik.

Bidang Watak

Bidang ini paling sukar dijadikan pijakan manakala mendeskripsikan seseorang. Mengapa? Karena watak sering abstrak, perlu pengamatan dan juga penafsiran. Namun, bukan berarti tidak dapat mendeskripsikan watak seseorang. Sesuatu yang dilakukan terus-menerus membentuk kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan terus-menerus menjadi watak.

Di mana pun, selalu ada orang sulit, egoisme, dan mencari perhatian. Seorang snobisme yang selalu mencari perkara. Orang macam begini biasanya bagian dari persoalan, bukan bagian dari pemecah persoalan. Ia cenderung membesarkan masalah yang kecil, berpandangan pesimistis, dan selalu menyalahkan orang lain, lingkungan, dan keadaan apabila mengalami kegagalan.

Contoh deskripsi bidang watak.

Hamidah. Sebut saja begitu gadis yang nama lengkapnya panjang sekali itu: Hamidah Muliasari Harum Setandan Wangi. Namanya yang panjang sesuai dengan kerumitan pribadinya.

Seperti yang dilakukannya hari ini. Di kost, janji pada Sari meminjam mobil hanya sejam untuk ke salon. Tak tahunya, Hamidah ke mal. Pulang dari mal, karena tidak mengecek bensin, di jalan mobil pinjaman itu mogok. Bukannya memberi tahu Sari, Hamidah malah meninggalkan mobil teman kostnya itu di jalan.

Akibat perbuatan Hamidah, Sari terlambat kuliah. Pukul 08.20 ia baru sampai depan kelas. Toleransi keterlambatan lima belas menit sudah tidak berlaku lagi baginya. Karena tidak diperkenankan masuk, Sari nunggu kuliah berikutnya di kantin.

“Kukira aku yang paling telat. Kamu lebih terlambat lagi dariku,” kata Sari pada Hamidah.

“Nih, kuncinya,” lempar Hamidah pada Sari. Bukannya terima kasih, Hamidah malah menjelek-jelekkan mobil temannya. “Dasar gerobak tua!”

“Apa katamu?” delik Sari.

“Mobilmu mogok!’

“Di mana?”

“Kutinggal di jalan.”

“Ya ampun, tanggung jawab dong!”

“Bodo! Bukannya memperlancar, malah nyusahin. Gua tinggal aja!”

Ya ampun, Midah. Apa katamu?”

“Mobil jelek! Sejelek yang punya.”

Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bagaimana watak sang tokoh (Hamidah). Ia gadis yang seenaknya sendiri, teledor, tidak tanggung jawab, ingkar janji, menyalahkah siuasi dan orang lain, dan berkata ketus dan menyakitkan.

Di mana pun, selalu ada orang sulit, egoisme, dan mencari perhatian. Seorang snobisme yang selalu mencari perkara. Orang macam begini biasanya bagian dari persoalan, bukan bagian dari pemecah persoalan.Kebetulan, itu contoh kita. Anda bisa mengeksplorasi watak tokoh yang sebaliknya.

Menulis profil dapat mulai dari bidang watak. Kebetulan, contoh deskripsi watak Hamidah semuanya negatif. Sisi positif sang tokoh juga penting untuk diangkat. Bahkan, jika perlu, gali sebanyak mungkin agar pembaca terinspirasi dapat dan memetik hikmahnya.

Di mana garis pisah antara profil dan biografi?

Profil dan biografi sebanding dengan cerpen dan novel. Profil adalah “cerpen”. Sedangkan biografi adalah “novel”. Dinamika pendekatannya sama.

Profil adalah bentuk singkat dari biografi, dibaca sekali duduk.

Ia hanya menyoroti atau mengulas salah satu aspek human interest dari sang tokoh.

Tags : literasi