YTP Rayeh

Raja dan Ratu Tulisan Sama Pentingnya

Kamis, 18 Maret 2021, 06:57 WIB
Dibaca 1.007
Raja dan Ratu Tulisan Sama Pentingnya
King and Queen

Dodi Mawardi

Penulis senior

 

Isi penting.

Tapi kemasan bagus juga penting.

Isi tanpa kemasan yang bagus, tak akan dilihat.

Kemasan bagus tanpa isi yang baik, bakal dihujat.

Isi dan kemasan saling melengkapi.

Sama-sama penting.

========================================

Banyak sekali orang yang mengatakan kalimat seperti ini, “Yang penting isinya… bukan kemasannya.” Salah. Sekali lagi salah jika berpendapat demikian. Kita harus mengubah pola pikir tersebut. Pola pikir lama itu harus dibongkar. Ingat kata-kata Iwan Fals dalam sebuah iklan, “Bongkar kebiasaan lama!”. Ya, bongkar kebiasaan lama Anda yang menyepelekan kemasan dan mendewakan isi. Tanamkan dalam diri Anda bahwa isi dan kemasan sama pentingnya.

 

Salah satu kelemahan kita, sebagai bangsa memang dalam urusan kemasan. Isinya tidak kalah dibanding hasil karya bangsa luar. Lihatlah alam Indonesia, budaya kita, seni kita, keanekaragaman kita… sangat bagus, sangat indah, dan sebagian di antaranya adalah masterpiece. Tapi kenapa sering kalah dibanding hal serupa di sejumlah negara lain? Jawabannya sederhana. Kita keteteran dalam kemasan! Jadi, bongkar kebiasaan lama, bongkar paradigma lama dalam urusan isi dan kemasan.

 

Demikian pula dalam menulis artikel. Isi memang penting bahkan sangat penting. Suatu artikel wajib memiliki isi atau topik yang berbobot. Kualitas tulisan akan menjadi salah satu tolok ukur kualitas penulisnya. Tentu Anda ingin disebut sebagai penulis berkualitas bukan? Tak ada lain cara kecuali menulis artikel dengan topik dan isi yang berbobot serta data dan fakta yang valid.

 

Akan tetapi jangan pernah mengabaikan kemasan. Topik yang bagus akan percuma saja jika kita tidak mengemasnya dengan baik. Pembaca tidak akan melirik tulisan kita. Apalagi membacanya, melirik saja tidak. Kemasan yang buruk akan berdampak negatif terhadap topik, sebagus apapun topiknya, dan seberbobot apa pun isinya. Apalagi hal pertama yang akan dilihat pembaca adalah… kemasan. Bukan isi.

 

Kita seperti menyia-nyiakan isi jika mengabaikan kemasan. Anda berdosa, membuat tulisan Anda menjadi kurang berharga. Padahal, isi tulisan Anda bagus. Sebaliknya pun demikian. Bahkan mungkin lebih parah lagi jika kita mengabaikan isi dan mengutamakan kemasan. Sama saja dengan penipu. Seolah-olah bagus karena kemasannya keren tapi ternyata isinya ‘sampah’.

 

Meminjam istilah dari Helmy Yahya, “Isi itu seperti Raja dan kemasan ibarat ratunya (Content is the King and Packaging is the Queen)”.

Perlakukanlah tulisan kita seperti Raja dan Ratu yang harmonis. Isi dan kemasan sama-sama bagusnya. Judulnya menarik, kalimat pertamanya keren, pilihan katanya tepat, pesan/narasi/argumentasi berbobot, data/fakta akurat, gambar atau ilustrasinya cakep, dan penutupnya juga berkesan.

 

Raja dan Ratu memang punya peran yang sama penting dalam menarik perhatian pembaca.

Baca juga:  Pentingnya Mengenali Khalayak Pembaca