Sudahkah Kamu Jadi Sutradara buat Diri Sendiri?
Ingat-ingat selalu pasal pertama dalam kehidupan ini:
Kamu adalah sutradara buat dirimu sendiri.
Tidak ada orang lain yang boleh mengatur dirimu selain dirimu sendiri. Jangan pernah membiarkan orang lain menjadi sutradara buat dirimu. Kamulah satu-satunya sutradara itu. Baik buruk, sukses gagal, senang atau sedih, kamu sendirilah yang menentukan. Kamulah penentu alur cerita hidupmu.
Bukan orang lain!
Saya pernah mendapatkan ejekan dari tetangga. Begini bunyinya, “Ah kamu ini. Orang kampung, makan saja masih dengan teri jambrong, pengen jadi orang besar. Ngimpi kali!”
Teri jambrong adalah sejenis ikan asin kecil-kecil berbulu yang setelah digoreng kalau masuk ke tenggorokan kadang terasa gatal. Salah satu jenis ikan asin paling murah, saat itu. Makan teri jambrong berada pada level terendah di kampung saya.
Bagaimana respons saya terhadap ejekan tersebut?
Marah. Kesal. Sedih. Sakit. Sakit hati.
Apa salah saya kepadanya? Kok tega sekali dia mengatakan hal tersebut. Tahukah dia kalau perkataannya tersebut sangat menyakitkan? Tapi kemudian saya menyadari bahwa saya tidak bisa mengatur apa yang akan dikatakannya. Itu urusannya sendiri. Lebih baik buat saya untuk melakukan hal-hal yang ingin saya capai, sesuai cita-cita: menjadi orang (besar).
Ejekan itu akhirnya saya ubah menjadi energi positif, yang memotivasi saya dengan luar biasa untuk sukses menjalani kehidupan. Belakangan, saya malah berterima kasih kepadanya, karena sudah mengatakan hal tersebut sehingga saya justru sangat termotivasi untuk meraih impian.
Saya sutradara atas diri saya. Bukan orang itu.
Sayalah yang menentukan jalan hidup saya. Bukan orang lain.