Bangkit
Ada orang yang bertanya, apakah yang dimaksud dengan bangkit itu, apa pula syarat-syaratnya supaya mampu untuk bangkit?
Bangkit itu sebenarnya kata yang sama artinya dengan bangun. Namun terasa dimaknai lebih mendalam untuk menunjukkan suatu hal yang besar, misal kebangkitan nasional. Bangkit itu muncul dari kesadaran individu-individu untuk mampu berkolaborasi dan bekerja sama menyusun suatu upaya yang besar, membangunkan dan menggerakan segenap potensi kebaikan yang ada. Bangkit itu sebenarnya tidak membutuhkan syarat. Orang bangkit dari tidur atau dari kejatuhannya, ya ia hanya perlu untuk bangkit saja. Punya keinginan untuk bangkit dan segera untuk bangkit.
Lalu apa permasalahannya mengapa seseorang atau suatu bangsa sulit untuk bangkit? Sebenarnya permasalahannya sederhana. Karena terlalu memikirkan yang macam-macam mengenai kebangkitan itu sendiri. Apa syaratnya, bagaimana kalau ini, bagaimana kalau itu, dan sebagainya. Berbagai analisis dikemukakan bukan untuk segera bangkit dan memicu kebangkitan itu sendiri, tapi lebih suka mencari-cari kesalahan dan kambing hitam, alasan yang mempersulit diri sendiri untuk senantiasa terbelenggu dan tidak bangkit. Termasuk ketakutan untuk kembali jatuh dan terpuruk setelah bangkit.
Mungkin pandangan yang bijak adalah bagaikan anak yang baru belajar untuk berjalan, yang tidak pernah menyerah untuk berjalan meskipun sering kali terjatuh. Kita perlu terbiasa untuk mengabaikan kritikan-kritikan yang merendahkan kita yang berupaya bangkit, mengejek dan menghina kegagalan-kegagalan dan kebodohan-kebodohan yang kita lakukan, untuk kemudian bangkit dan menjadi pemenang dalam perlombaan kehidupan dan persaingan bangsa-bangsa.