Seni Mengobarkan Semangat [4] Faktor Terbentuknya Kepribadian Pada Diri
Kita menyadari bahwa sesuangguhnya setiap orang mempunyai jati diri yang unik dan khas.
Kita pun sering mendengar, setiap orang sesuangguhnya merupakan makhluk ciptaan yang kuasa memiliki keunikan di alam semesta ini, jika kunci ada duplikatnya tetap saja tidak ada satu pribadipun ada duplikatnya. Sekalipun kembar secara fisik amat mirip, soal kepribadian pasti berbeda juga. Itu artinya, keperibadian seseorang merupakan hal yang melekat dalam dirinya yang ia gunakan untuk berinteraksi, atau membangun hubungan dengan orang lain di sekitarnya.
Lalu, bagaimana proses terbentuknya kepribadian pada diri seseorang. Untuk menjawab ini, kita perlu melihat diri kita cecara untuh. Kita memiliki tubuah yang lengkap, wajah yang rupawan, dan denyut nadi yang masih bedetak. Itu pertanda, kita memiliki keperibadian yang masih utuh. Berbagai penelitian mengungkapkan terdapat paling sedikit tiga faktor yang membentuk kepribadian seseorang, yaitu ada faktor yang dibawa sejak lahir, ada faktor lingkungan, dan faktor situasi.
Nah, ketiga proses pembentukan kepribadian diatas sangat melekat dengan diri kita. Saya pun demikian, merasakan bahwa proses terbentuknya kepribadian itu saya alami, sekalipun sering tidak menyadarinya. Berikut ini penjelasannya:
Pertama, faktor bawaan sejak lahir, hal ini berkaitan dengan hal yang diwarisi oleh seseorang dari orang tua yang berkaitan dengan komposisi biologis, fisiologis, dan psikologis yang secara inheren terdapat dalam diri seorang individu. Yang bisa kita lihat dari penampilan fisik, bentuk wajah, kelamin, tempramen, komposisi otot dan refleks, tingkat stamina, serta ritme biologis yang berkaitan dengan keturunan. Oleh karena itu, melalui faktor pembentuk kepribadian bawaan sejak lahir ini kita dapat memahami hal ini dengan baik, selain itu ada faktor lain selain faktor yang dibawa sejak lahir.
Kedua, faktor lingkungan, yaitu proses terbentuknya keperibadian seseorang yang didapat dari cara kita berinteraksi dengan orang lain pada lingkungan dimana kita tumbuh, seperti pengalaman unik yang dialami, ajaran, disiplin dalam keluarga, nilai kearifan budaya, norma yang berlaku dalam keluargan kita, maupun dalam pertemanan. Pengalaman-pengalaman yang didapat pada lingkungan yang berbeda-beda tersebut, pastilah membentuk kepribadian kita. Dan hal tersebut membawa kita pada pengenalan berbagai hal yang bisa saja bertentangan, akibat dari pembentukan lingkungan yang berbeda-beda, dapat mempengaruhi dalam proses pembentukan kepribadian.
Ketiga, Selain faktor keturuna, maupun lingkungan, ada juga faktor situasi yang mana mebawa dampak pada proses terbentuknya keperibadian pada diri seseorang. Berkaitan dengan reaksi seseorang terhadap situasi tertentu bisa berbeda pada waktu yang berlainan. Artinya, faktor keturuna, maupun lingkungan turut menentukan bentuk sifat dan reaksi tersebut. sebagai contoh, di rumah kita memiliki fasilitas seperti kendaraan roda dua, namun ketika kita kuliah kita tidak mempunyai kendaraan tersebut, akhirnya kita meminjam punya teman kos, berjalannya waktu teman kos mulai menunjukan sikap ketidak senangannya ketika kita terus-menerus meminjam kendaraan miliknya , dalam situasi tersebut kita pasti berpikir acara bagaimana agar dapat memiliki kendaraan peribadi. Nah, inilah situasi tersebut yang dapat membentuk kepribadian seseorang.
Pada akhirnya, melalui tiga faktor yang membentuk kepribadian diri seseorang, termasuk diri Anda dan saya, yaitu terbentuk oleh faktor sejak lahir, faktor lingkungan, kemudian faktor situasi. Ketiga faktor ini, dapat kita pahami sebagai bagian dari diri kita.
Saat ini, ketika jalan menuju anak tangga kesuksesan sudah mulai kita rasakan, dorongan-dorongan yang muncul bisa dari hal yang membentuk kepribadian diri kita. Tidak hanya faktor keturunan, tetapi juga keberadaan orang lain yang ada disekita kita, mereka sebagai motivator pendorong kita untuk naik level keberhasilan. Sedangkan diri kita menentukan apakah kita akan mendaki terus atau memilih mudur.
***