Filosofi

Mahasiswa! Yuk Bangkitkan Kembali Daya Juangmu

Kamis, 29 Juli 2021, 14:27 WIB
Dibaca 610
Mahasiswa! Yuk Bangkitkan Kembali Daya Juangmu
Sumber foto: Getty Images

“Aku tidak akan mudah menyerah, jika aku menyerah habislah sudah!”

Menghadapi pandemi Covid-19 ditahun 2021 ini, membuat kita sebagai mahasiswa yang terus berupaya beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Kebiasaan kita dulu dapat belajar secara luring, tapi kini kita harus terbiasa belajar daring. Banyak diantara kita pasti memiliki pengalaman belajar seperti ini, selain kita harus aktif tantangan lainnya adalah menjaga daya juang diri sendiri.

Saat daya juang dan ketekunan melemah, banyak mahasiswa memandang tidak adanya motivasi lagi dalam dirinya. Pada akhirnya tidak bersemangat mengerjakan segala sesuatunya seperti: menyelesaikan skripsi, tugas-tugas dari dosen, diskusi kelompok, sampai kegiatan organisasi atau lebih kronis bermalas-malasan bangun pagi untuk gabung kuliah via daring/online.

Lagi-lagi soal motivasi. Jika dulu pemuda-pemudi bangsa ini mempunyai semangat pemuda yang dibangun dari dalam diri mereka sendiri. Lantas pada zaman sekarang kemanakah semangat sumpah pemuda itu?


Perbedaannya adalah zaman sekarang orang ingin mendapatkan semangat untuk mengerjakan sesuatu, tetapi ingin orang lain yang menyemangati. Inilah salah satu yang menyebabkan motivasi bisa kendor atau loyo, bahkan pudar yang akhirnya melemahkan daya juang. Padahal, memotivasi diri itu bisa dimulai dari diri kita sendiri.

Jika alasannya tidak mudah membangkitkan motivasi karena gagal atau alasan-alasan lainnya, hal ini wajar-wajar saja. Toh, siapapun pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Saya pernah, Anda pun pasti pernah. Namun, ada yang bertahan dalam kegagalan, ada pula yang bangkit mengatasi kegagalan. Yang paling penting bukan seberapa sering kita gagal, tetapi bagaimana sikap yang kita ambil untuk bangkit kembali dari kegagalan itu.

Dari berbagai sumber dan pengalaman saya secara peribadi. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjadi perenungan bagi kita dan dapat menggugah kesadaran kita untuk selalu termotivasi dan penuh daya juang:


Pertama, tanyalah pada diri sendiri sampai kapan terpuruk?
Ada banyak orang yang terbebani menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, sampai-sampai ia berlama-lama dalam keterpurukannya. Akibatnya, ia tidak mau lagi melakukan sesuatu. Padahal, jika masa-masa keterpurukan itu dijadikan sebagai proses pembelajaran hidup pasti akan beda hasilnya.

Meratapi kegagalan boleh-boleh saja terjadi. Tetapi jangan sampai berlama-lama di sana. Diri kita ini butuh perkembangan, jadi janganlah berlama-lama dalam kubangan kegagalan.

Kedua, tanyalah pada diri, “ Hari ini aku masih punya mimpi yang harus diwujudkan.”
Jika kita mahasiswa tentu punya mimpi. Pertanyaanya adalah butuh berapa waktu untuk mewujudkannya? Ya. Jika terus-terus menunda alias bermalas-malasan tentu akan lama terwujudnya.

Jika pernah gagal, ambil loncatan untuk yakin. Waktu tidak bisa menunggu. Ingat, detik jarum jam kan terus bergerak dan tak dapat terulang lagi, detik berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, dan bulan akan berganti tahun. Umur pun bertambah.

Bahkan setiap hari, seiring waktu yang terus berjalan, begitu banyak hal berubah. Tren berganti-ganti, teknologi beralih menjadi lebih canggih, sampai pola hidup orang bisa berubah-ubah.

Jika demikian, bila kita tidak segera bangkit dan berbenah diri, akan ketinggalan.

Ketiga, tanyakan pada diri bahwa, “ Hari ini aku masih memiliki kehidupan ke masa depan.”

Kesempatan menjalani hidup di dunia hanya sekali, sekali kesempatan meraih mimpi kita. Untuk itu, pada saat mengalami kegagalan pikirkanlah bahwa ketika kita mengalami kegagalan, pikirkanlah tentang impian dan masa yang akan datang. Pada akhirnya, ada banyak jalan keluar di setiap kegagalan kita—jika hari-hari ini kita merasa gagal. Namun, hal ini seolah tertutup ketika diri sendiri sudah menyatakan menyerah.

Pilihlah hidup yang bertumbuh!
berbuah!
serta memberi kebaikan.

Sobat, jangan pernah menyerah terhadap keadaan yang tidak menentu seperti saat ini. Ingat lah, walaupun kita tidak tahu kapan impian itu terwujud, satu-satunya jalan adalah menjalani proses menuju perwujudan impian. Kutipan dari buku saya, Membangkitkan Semangat Mudamu, mulai perkatakan kalimat ini, “Aku tidak akan mudah menyerah, jika aku menyerah habislah sudah!.”

 

Salam Semangat Muda!
Dipublis pertama kali: CNN Indonesia.com
***